digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Fokus utama sejak Total Indonesie melakukan produksi pertamanya di Delta Mahakam sampai pada akhir tahun 90-an adalah zona batuan kompak (consolidated) yang termasuk kedalam Interval Deep. Interval hidrokarbon baru yang lebih dangkal berdasarkan tren phi-k telah ditemukan, yaitu Interval Intermediate dan Shallow. Interval baru tersebut telah diimbangi oleh pengambilan data inti bor yang cukup representatif. Oleh karena itu, perlu dibangun pemodelan elektro-fasies dan permeabilitas yang tepat pada interval - interval yang baru karena pemodelan yang ada awalnya hanya diperuntukkan bagi Interval Deep saja. Fokus penelitian ini hanya pada Interval Intermediate. Pemodelan elektro-fasies dan permeabilitas telah dilakukan dengan menggunakan data inti bor, log – log konvensional, dan deskripsi inti bor. Pemodelan dan propagasi dilakukan dengan menggunakan modul Facimage, dan juga menggunakan modul Petrolan untuk melakukan koreksi hidrokarbon pada log densitas-neutron. Penelitian dimulai dengan tahapan preparasi data yang meliputi kontrol kualitas data, koreksi hidrokarbon, normalisasi log, dan proses dekompaksi log. Pemodelan elektro-fasies dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pemodelan unsupervised tanpa menggunakan data deskripsi inti bor, dan pemodelan supervised yang menggunakan data log konvensional dan deskripsi inti bor sebagai set data pembelajaran. Pemodelan permeabilitas diawali oleh pembangunan log petrofisikal permeabilitas berdasarkan nilai permeabilitas hasil pengukuran laboratorium, dan kemudian up-scaling kedalam skala log. Pemodelan elektro-fasies menghasilkan 12 elektro-fasies supervised (IFS) yang keduanya dapat dikelompokkan kedalam tiga famili, yaitu non-reservoir, reservoir sekunder, dan reservoir utama. Secara jelas terdapat perbedaaan properti petrofisik antara pemodelan Interval Intermediate dan Interval Deep pada elektro-fasies atau litofasies yang sama, maka pemodelan elektro-fasies dan permeabilitas diantara keduanya tidak bisa digabungkan.