digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TA_PP_BELLIA_BIZARANI_1-COVER.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

2019_TA_PP_BELLIA_BIZARANI_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_BELLIA_BIZARANI_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_BELLIA_BIZARANI_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_BELLIA_BIZARANI_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_BELLIA_BIZARANI_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_BELLIA_BIZARANI_1-DAFTAR_PUSTAKA.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Air limbah laundry mengandung surfaktan sebagai bahan utama pembuatan detergen. Salah satu jenis surfaktan yang paling umum digunakan dalam formulasi detergen adalah jenis surfaktan anionik, yang merepresentasikan 59% surfaktan yang digunakan, salah satu yang paling sering digunakan adalah jenis Sodium Lauryl Sulfat (SLS). Untuk menghilangkan efek toksik dari surfaktan diperlukan suatu upaya pengolahan limbah cair. Salah satu alternatif yang berpotensi untuk mengolah surfaktan adalah dengan menggunakan teknologi fotokatalisis Zinc-oksida (ZnO). Limbah SLS artifisial diolah dengan fotokatalisis ZnO dengan variasi dosis ZnO yang digunakan adalah 25 mg/L; 12,5 mg/L; 6,25 mg/L, sementara percobaan pengaruh pH dilakukan dengan variasi 3, 7, dan 9. Kemudian efluen pengolahan tersebut diuji toksisitas akutnya. Uji toksisitas ini dilakukan untuk mengetahui efek toksik limbah cair artifisial surfaktan SLS terhadap Daphnia magna dan menentukan nilai LC50 serta mengevaluasi pengolahan surfaktan dengan teknologi fotokatalisis ZnO dari segi toksisitas. Kesimpulan yang diperoleh adalah nilai LC50 limbah SLS artifisial sebelum diolah adalah 18,8%. Setelah dilakukan pengolahan dengan berbagai variasi, nilai LC50 konstan menurun. Pada pengolahan dengan dosis ZnO sebagai variasi, diperoleh nilai LC50 efluen untuk dosis ZnO 6,25 mg/L, 12,5 mg/L, dan 25 mg/L berturut-turut adalah 8,65%; 7,35%; dan 5,88%. Sedangkan untuk pengolahan dengan variasi pH, nilai LC50 efluen pengolahan pada pH 3, 7, dan 9 berturut-turut adalah 6,93%; 8,65%; dan 9%. Turunnya nilai LC50 mengindikasikan limbah tersebut semakin toksik. Hal ini disebabkan karena terlarutnya logam Zn sebagai fotokatalis dan toksiknya limbah SLS pada konsentrasi yang rendah.