digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2016_TS_PP_HUSNUL_AMALIA_1-COVER.pdf
Terbatas agus slamet
» ITB

Indonesia memiliki 1.539 jenis burung atau sekitar 17% dari jumlah seluruh jenis burung di dunia. Sejumlah 104 jenis diantaranya terancam punah secara global. Salah satunya yaitu Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) dan Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus) yang merupakan pemangsa utama dalam piramida makanan. Kedua burung ini merupakan hewan endemik Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Pada tahun 2010 populasi Elang Jawa tercatat hanya 108-542 pasang dan trennya menurun dari tahun ke tahun. Populasi Elang Jawa dan Elang Brontok dihadapkan pada ancaman kepunahan akibat habitat yang terus berkurang karena konversi hutan dan perburuan ilegal untuk dijadikan hewan peliharaan. Jika terus berlangsung jumlah populasi keduanya akan berkurang yang akan menurunkan ukuran populasi yang akhirnya berdampak pada rendahnya keragaman genetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman genetik Elang Jawa dan Elang Brontok dengan melihat keragaman haplotipe (h) dan keragaman nukleotide (?) pada daerah lestari di DNA mitokondria. Ekstraksi DNA dari lima individu Elang Jawa dan 15 individu Elang Brontok yang didapatkan dari Pusat Penyelamatan Satwa menggunakan Qiagen DNeasy Blood & Tissue. Amplifikasi daerah lestari Cytochrome b (Cyt b) dan Control Region (CR) menggunakan thermal cycler untuk kemudian dilakukan pengurutan (sequencing) DNA. Data urutan DNA dilakukan trimming menggunakan perangkat lunak BioEdit 7.2.0, penjajaran urutan DNA menggunakan perangkat lunak ClustalX, analisis keragaman haploptipe dan keragaman nukleotida menggunakan perangkat lunak Arlequin 3.5. Konstruksi pohon filogenetik Maximum Likelihood menggunakan perangkat lunak MEGA5. Dari hasil penelitian ini diperoleh keragaman haplotipe Elang Brontok adalah cukup tinggi (h=0,86) dengan keragaman nukleotida rendah (?=0,0051), sedangkan untuk Elang Jawa keragaman haplotipe adalah rendah (h=0,57) dengan keragaman nukleotida rendah (?=0,0063). Keragaman haplotipe yang tinggi mengindikasikan keragaman genetik yang tinggi dengan terdapatnya variasi individu dalam populasi. Keragaman genetik yang tinggi juga mencerminkan ukuran populasi yang cukup besar. Kesimpulan dari penelitian ini keragaman genetik Elang Jawa adalah rendah ditunjukkan dari nilai keragaman haplotipe yang rendah, sedangkan keragaman Elang Brontok cukup tinggi dengan nilai keragaman haplotipe yang tinggi.