digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2012_TS_PP_DETI_NURDIANTI_KUSWATININGSIH_1-COVER.pdf
Terbatas agus slamet
» ITB

Penyakit gagal ginjal merupakan salah satu penyakit degeneratif yang terjadi akibat kerusakan pada ginjal. Deteksi penyakit gagal ginjal dilakukan dengan pengujian laju filtrasi glomerulus, hipoalbuminemia dan mikroalbuminuria yang biasanya sudah menunjukkan gangguan ginjal hampir 75%. Penderita hipertensi berisiko mengalami gagal ginjal. Sampai saat ini dinamika protein nephrin glomerulus ginjal yang berhubungan dengan gangguan ginjal belum banyak diteliti, maka penelitian ini difokuskan untuk menganalisis konsentrasi protein nephrin glomerulus yang dikaitkan dengan konsentrasi albumin urin, konsentrasi albumin darah, dan perbandingan massa ginjal terhadap massa tubuh pada mencit (Mus musculus SW) hipertensi. Induksi hipertensi pada hewan model dilakukan dengan pemberian larutan NaCl. Penelitian ini menggunakan 4 kelompok (masing-masing 6 ekor) mencit (Mus musculus SW) jantan sebagai hewan uji. Tiga kelompok mencit diberi perlakuan NaCl 4% (hasil studi pendahuluan) sebanyak 0,1 ml/10 gram berat badan melalui intravena dengan lama pemberian selama 2 minggu (II); 4 minggu (IV); 6 minggu (VI). Sebagai kelompok kontrol digunakan mencit tanpa perlakuan NaCl 4% (K). Pada akhir masa perlakuan, dari masing-masing mencit diambil sampel urin selama 24 jam, darah, dan ginjal. Analisa konsentrasi protein nephrin dilakukan dengan teknik Sandwich ELISA, analisa konsentrasi albumin urin dilakukan dengan metode imunoturbidimetri, analisa konsentrasi albumin darah dilakukan dengan metode Bromcresolgreen, dan membandingkan massa ginjal terhadap massa tubuh dalam persen. Setelah induksi selama 2 minggu, 4 minggu dan 6 minggu konsentrasi nephrin lebih rendah dibandingkan dengan kontrol; terdapat albumin pada urin; konsentrasi albumin darah lebih rendah dibandingkan dengan kontrol; dan ukuran ginjal lebih besar dibandingkan dengan kontrol. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada mencit (Mus musculus SW) yang diinduksi hipertensi selama 4 minggu menyebabkan penurunan konsentrasi nephrin glomerulus, diikuti oleh munculnya albumin pada urin, peningkatan massa ginjal, serta penurunan konsentrasi albumin darah.