digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TA_PP_YUDIANDRA_1-COVER.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

2019_TA_PP_YUDIANDRA_1-ABSTRAKS.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

2019_TA_PP_YUDIANDRA_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_YUDIANDRA_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_YUDIANDRA_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_YUDIANDRA_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_YUDIANDRA_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_YUDIANDRA_1-BAB_6.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_YUDIANDRA_1-DAFTAR_PUSTAKA.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Masih sedikitnya perhatian pemerintah terhadap kebutuhan sanitasi masyarakat di daerah kering menyebabkan perlunya diadakan penelitian untuk menentukan teknologi sanitasi tepat guna bagi masyarakat. Kabupaten Ende dipilih karena ketersediaan akses infrastruktur sanitasi belum mencapai 10% dari total masyarakat terutama pada daerah yang sesuai dengan materi studi yaitu daerah kering dengan curah hujan rendah dan muka air tanah dalam. Tujuan dari penelitian adalah untuk mendapatkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat serta kondisi lingkungan pada lokasi. Metode yang digunakan adalah dengan analisis menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner dengan 105 responden serta data sekunder yang dikumpulkan dari instansi terkait dilanjutkan dengan metode analisis asosiatif dengan matriks AHP. Sampling dilakukan pada 4 desa yang terbagi dalam 3 kecamatan di Kabupaten Ende. Responden dipilih yang sudah memiliki dasar-dasar pengetahuan sanitasi. Identifikasi masyarakat terbagi menjadi 3 bagian yaitu faktor kapabilitas, kondisi dan kebiasaan eksisting, serta keinginan masyakarat. Keinginan masyarakat merupakan faktor utama untuk menentukan teknologi dengan kapabilitas dan kondisi eksisting sebagai faktor untuk membantu analisis feasibilitas agar teknologi tepat guna. Masyarakat di lokasi studi sudah memiliki pemahaman mengenai konsep sanitasi namun masih belum memprioritaskan hal tersebut dibandingkan dengan kebutuhan-kebutuhan primer lainnya. Masyarakat dianggap mampu secara ekonomi dan intelektual dalam penerapan teknologi sanitasi. Teknologi sanitasi pilihan masyarakat adalah cubluk sederhana melalui matriks AHP, dengan teknologi urine diversion system berada di peringkat kedua. Berdasarkan analisa ulang faktor teknis, lingkungan, sumber daya manusia, ekonomi, institusional, dan sosial budaya, teknologi cubluk sederhana cocok untuk diterapkan pada lokasi studi. Teknologi urine diversion system merupakan alternatif yang bisa diterapkan dengan penyesuaian tertentu terkait penerimaan dan pemahaman masyarakat.