digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TA_PP_MENTARI_PUJANTORO_1-COVER.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

2019_TA_PP_MENTARI_PUJANTORO_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_MENTARI_PUJANTORO_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_MENTARI_PUJANTORO_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_MENTARI_PUJANTORO_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_MENTARI_PUJANTORO_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_MENTARI_PUJANTORO_1-BAB_6.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan


Air bersih merupakan kebutuhan mendasar bagi makhluk hidup. Hampir semua kegiatan dalam kehidupan manusia membutuhkan air, termasuk beribadah. Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia memiliki lebih dari 207.176.162 jiwa yang memeluk agama Islam. Dalam rangkaian peribadahannya, umat muslim menggunakan air untuk pembersihan diri (wudu). Penelitian ini mengkaji kuantitas dan kualitas air yang digunakan untuk wudu kemudian dikaji potensinya untuk dimanfaatkan kembali. Penelitian dilakukan terhadap 3 masjid besar yaitu Masjid Salman ITB, Masjid Al-Furqan UPI, dan Masjid Raya Dago Darul Hikam. Didapatkan bahwa rata-rata air yang digunakan oleh satu orang untuk wudu adalah 2,2 liter. Setiap masjid memiliki perbedaan jumlah air bekas wudu yang dibuang berdasarkan jumlah jamaah dan sumber airnya. Masjid Salman setiap harinya membuang air limbah bekas wudu minimal 5,2 m3/hari, Darul Hikam 2,86 m3/hari dan UPI 10,9 m3/hari. Parameter yang melebihi baku mutu air bersih Permenkes 492/2010 adalah bakteri coli, organik, dan kekeruhan. Adapun turbiditas air bekas wudu meningkat 78% dari baku mutu air bersih, dan harus disisihkan 28%. Sedangkan bakteri meningkat 91% dari baku mutu air bersih dan harus disisihkan 100%. Parameter organik meningkat 90% dan harus disisihkan 25% untuk memenuhi baku mutu air bersih. Dalam pemanfaatan air kembali dapat digunakan filtrasi kontak dan desinfeksi. Adapun air dapat dimanfaatkan kembali sebagai air untuk mencuci dan mengepel, menyiram tanaman, cadangan air tanah, atau digunakan kembali untuk wudu.