COVER Imat Rohimat
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Imat Rohimat
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Imat Rohimat
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Imat Rohimat
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Imat Rohimat
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Imat Rohimat
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Imat Rohimat
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Penelitian ini dilakukan untuk mengestimasi nilai pCO2 di Selat Sunda dengan menggunakan
parameter suhu permukaan laut (T), salinitas (S) dan klorofil-a (K) dan menganalisis variasi
spasial dan temporalnya. Dilakukan metode pengukuran lapangan di perairan Gunung Anak
Krakatau pada 11-12 September 2017 dan 17-18 April 2018 dan dilakukan pembentukan
persamaan empirik dari data lapangan dengan menggunakan metode regresi linier berganda.
Untuk mengestimasi nilai pCO2 di Selat Sunda dari bulan Januari sampai bulan Desember
tahun 2016 dilakukan perhitungan menggunakan data suhu permukaan laut dari Aqua
MODIS L3 Sea Surface Temperature dengan resolusi 4 km, data salinitas permukaan laut
dari NASA Soil Mosture Active Passive (SMAP) Observatory dengan resolusi 0.250 dan data
klorofil-a dari Aqua MODIS L3 Chlorophyll dengan resolusi 4 km. Dari hasil penelitian
didapatkan persamaan empirik estimasi nilai pCO2 laut adalah sebagai berikut : pCO2= -
472.069+1044.043x log(T) -435.897xlog(S) -5.03xlog (log(-K)) (n=48, P=0.00, Sig.=0.00.
Hasil model menunjukkan nilai pCO2 tertinggi pada tahun 2016 terjadi pada akhir musim
barat (bulan Februari) dengan nilai rata-rata 433,12 ?atm dan pada puncak peralihan I (bulan
April) dengan nilai rata-rata 429,63 ?atm, sedangkan nilai pCO2 terendah terjadi pada awal
musim barat (bulan Desember) dengan nilai rata-rata 401,39 ?atm dan pada puncak musim
peralihan II ( bulan Oktober) dengan nilai rata-rata 404,71 ?atm. Secara spasial baik Selat
Sunda; bagian utara, tengah, maupun selatan memiliki pola distribusi pCO2 yang hampir
mirip (sama) dan mengikuti pola distribusi suhu permukaan laut.