digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Transit-Oriented Development (TOD) merupakan strategi pengembangan kawasan berbasis transit dengan memperhatikan unsur 5D built environment yang dapat memberikan pengaruh terhadap perilaku pergerakan. Kota Surabaya merencanakan penyediaan trem sebagai angkutan massal di jalur utara-selatan bersamaan dengan rencana pengembangan kawasan berbasis transit (TOD) di beberapa area yaitu Joyoboyo, Keputran, Tunjungan, dan Jembatan Merah. Tujuan dari perencanaan tersebut adalah untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan membuat masyarakat beralih menggunakan angkuta umum. Jika dikaitkan dengan teori hubungan antara kondisi built environment dan perilaku pergerakan, maka dapat diduga bahwa kondisi built environment mempengaruhi kecenderungan seseorang dalam memilih moda. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh kondisi built environment terhadap pemilihan moda di kawasan perencanaan TOD Kota Surabaya. Penelitian ini bersifat kuantitatif yang dilakukan dengan menghitung indeks built environment di area perencanaan TOD menggunakan ArcGIS 10.3, mengidentifkasi hubungan antara indeks built environment terhadap pemilihan moda melalui analisis deskriptif kuantitatif, dan menghitung probabilitas perpindahan moda berdasarkan kondisi built envitronment melalui kuesioner stated preference dan analisis binary logit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel desain, aksesibilitas, dan jarak menuju titik transit memiliki peran yang cukup penting dalam mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk menggunakan angkutan umum baik pada kondisi eksisting maupun kondisi stated preference. Pada kondisi eksisting, ketiga variabel tersebut berkontribusi terhadap penggunaan angkutan umum sebesar 24%. Sedangkan pada kondisi stated preference, atribut jarak menuju titik transit dan aksesibilitas (headway) memiliki koefisien negatif dengan sensitivitas -0.006 (jarak menuju titik transit) dan -0.122 (headway). Sedangkan lebar trotoar dan shading (desain) memiliki koefisien positif terhadap probabilitas pemilihan moda trem dengan koefisien 2.051 (shading) dan 0.24 (lebar trotoar)