digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TA_PP_AFIFAH_NURMALA_KARIMA_1-COVER.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

2019_TA_PP_AFIFAH_NURMALA_KARIMA_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_AFIFAH_NURMALA_KARIMA_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_AFIFAH_NURMALA_KARIMA_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_AFIFAH_NURMALA_KARIMA_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_AFIFAH_NURMALA_KARIMA_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_AFIFAH_NURMALA_KARIMA_1-BAB_6.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan


Limbah peternakan merupakan salah satu sumber dari polutan organik pada air permukaan dan air tanah. Selama ini, pemilik peternakan sapi perah di Dago Atas membuang limbah ternak secara langsung ke Sungai Cikapundung tanpa dilakukan pengolahan. Untuk itu, perlu diterapkan suatu teknologi untuk mencegah dampak negatif pembuangan limbah tersebut, antara lain dengan menggunakan teknologi daur ulang (recycle) limbah ternak menjadi pupuk organik. Pembuatan pupuk padat dilakukan dengan mencampurkan kotoran sapi dengan Effective Microorganism 4 (EM4) sebanyak 5% dari total berat campuran, sedangkan pembuatan pupuk cair dilakukan dengan mencampurkan urin sapi dengan EM4 sebanyak 10% dari total berat campuran. Untuk memastikan bahwa teknologi ini cocok untuk diterapkan, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh penggunaan pupuk tersebut terhadap pertumbuhan tanaman. Penggunaan pupuk pada penelitan ini dilakukan pada jenis tanaman sawi dan selada. Penelitian ini disusun dalam rancangan acak lengkap faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor I adalah kombinasi dosis pupuk padat dan faktor II adalah kombinasi dosis pupuk cair. Variabel pertumbuhan yang diukur adalah tinggi tanaman per minggu, jumlah daun, berat segar total, berat segar konsumsi, indeks panen, dan diameter batang. Berdasarkan uji ANOVA disimpulkan bahwa pupuk padat berpengaruh pada tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, berat total dan berat konsumsi tanaman sawi. Sedangkan pada tanaman selada, pupuk padat berpengaruh pada tinggi tanaman, diameter batang, berat total, dan berat konsumsi. Penggunaan pupuk cair tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman sawi maupun selada. Dari uji Duncan, didapat bahwa dosis pupuk padat terbaik pada sawi dan selada adalah 4 kg/m2.