Penjualan sepeda motor di Indonesia mengalami penurunan di tahun 2011-2017, tetapi untuk ekspor mengalami peningkatan. Di semester satu tahun 2018, penjualan sepeda motor lebih tinggi dibandingkan pada waktu yang sama di tahun 2017, yaitu sebesar 3.003.000 unit. Kecenderungan sepeda motor saat ini adalah tipe otomatis. Penjualan di tahun 2009 sebesar 38,7% meningkat menjadi 83,9% di 2018. Awalnya mesin motor berkapasitas 65-149cc menjadi favorit di Indonesia, tetapi sekarang bergeser menjadi 150-1400cc karena konsumen membutuhkan sepeda motor yang lebih bertenaga. Oleh karena itu muncul sepeda motor otomatis dengan mesin berkapasitas 140-250cc sebagai solusi bagi konsumen. Konsumen memilih sepeda motor yang cocok dengan kegunaanya berdasarkan produk yang ditawarkan oleh produsen. Setiap produk memiliki atribut sebagai dasar pertimbangan konsumen saat memutuskan membeli sepeda motor. Jadi, untuk menjaga dan meningkatkan penjualan, diperlukan pemahaman terhadap atribut yang mempengaruhi keputusan konsumen saat membeli sepeda motor otomatis.
Metodologi yang digunakan pada riset ini adalah teori riset pasar. Pendekatan riset menggunakan discrete choice model. Terdapat sembilan atribut (harga, desain, konsumsi bahan bakar, kapasitas mesin, jumlah dealer dan tempat servis, warna, merk, fitur & aksesoris, teknologi) dan tiga pilihan alternatif tanpa label (sepeda motor A, B, & C). Dalam pembuatan kuesioner stated preference (SP), peneliti menggukanan desain D-efficient dengan aplikasi NGENE. Terdapat empat puluh kombinasi yang dihasilkan NGENE dan dibagi menjadi empat blok (4 kuesioner, masing-masing terdiri dari 10 pertanyaan). Data dikumpulkan menggunakan kuesioner online dan disebar ke 150 orang dan mendapat 1500 data observasi.
Untuk menganalisa hasil survei, peneliti menggunakan aplikasi BIOGEME untuk mengestimasi model multinomial logit (MNL). Terdapat 7 atribut yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen yaitu merk (t-test = 10,33), konsumsi bahan bakar (8,35), harga (-5,37), kapasitas mesin (4,4), warna (3,28), fitur & akesoris (2,93), jumlah dealer & tempat servis (2,68). Berdasarkan hasil analisa elastisitas, hanya “Merk” yang bersifat elastis pada keputusan konsumen, atribut lainnya bersifat tidak elastis
Strategi yang diusulkan yaitu fokus pada empat atribut yang signifikan, yaitu membangun merk yang kuat, mengembangkan sepeda motor otomatis yang hemat bahan bakar, berkapasitas mesin besar dan harganya tidak mahal. Sedangkan atribut lainnya (warna, fitur & aksesoris, jumlah dealer dan tempat servis) diguanakan sebagai strategi untuk menyegarkan produk di pasar.