2019_TA_PP_M_REZKY_ADITYA_1-COVER.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi
2019_TA_PP_M_REZKY_ADITYA_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_M_REZKY_ADITYA_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_M_REZKY_ADITYA_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_M_REZKY_ADITYA_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_M_REZKY_ADITYA_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_M_REZKY_ADITYA_1-BAB_6.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_M_REZKY_ADITYA_1-DAFTAR_PUSTAKA.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi
Base flow merupakan komponen aliran dasar sungai yang berasal dari pelepasan air
tanah dan berkontribusi penting dalam aliran sungai ketika musim kering atau
presipitasi rendah. Untuk mengetahui kapasitas sub-DAS Cikapundung bagian
Tengah dalam memenuhi fungsi hidrologi, maka dilakukan pemisahan base flow
dengan menggunakan metode smoothed minima yang dikembangkan oleh Institute
of Hydrology (1980) untuk mencari nilai Base Flow Index (BFI). Dengan metode
tersebut, base flow dianalisis melalui nilai BFI yang diperoleh melalui pengolahan
data debit harian sungai selama pada periode tahun 1976 – 2012. Nilai BFI DAS
Cikapundung Tengah berkisar antara 62,3 – 96,3%. Uji korelasi rank Spearman-
Conley terhadap seri data nilai BFI tahunan pada periode 1976 – 2012 menunjukkan
bahwa tren nilai BFI mengalami penurunan. Penurunan nilai BFI sebanding dengan
penurunan kontribusi base flow terhadap aliran sungai. Faktor yang diperkirakan
mempengaruhi variabilitas base flow berkaitan dengan aktivitas manusia yang
berupa perubahan tata guna lahan dan eksplorasi air tanah serta yang berkaitan
dengan fenomena alam berupa perubahan iklim. Penurunan kontribusi base flow
DAS Cikapundung Tengah dapat mengakibatkan kekeringan di musim kemarau
serta berpengaruh terhadap kinerja dan efektivitas dari pengolahan air baku yang
dilakukan PDAM Badaksinga dan Dago Pakar juga berpengaruh pada efektivitas
pada PLTA Dago Bengkok yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat kota Bandung. Maka dari itu perlu dilakukan pengelolaan sumber daya
air dan pengelolaan DAS yang terpadu dan berkelanjutan sebagai solusi dari
masalah penurunan base flow. Sehingga kualitas, kuantitas, dan kontinuitas sumber
daya air dapat terjaga.