digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TA_PP_LYDIA_UTAMI_SETYORINI_1-COVER.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

2019_TA_PP_LYDIA_UTAMI_SETYORINI_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_LYDIA_UTAMI_SETYORINI_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_LYDIA_UTAMI_SETYORINI_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_LYDIA_UTAMI_SETYORINI_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_LYDIA_UTAMI_SETYORINI_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan


Industri tekstil merupakan salah satu jenis industri yang berkembang sangat pesat seiring dengan pesatnya pertambahan penduduk. Melimpahnya jumlah industri perlu diikuti dengan regulasi yang mengatur buangan atau air limbah yang dibuang oleh industri ke badan air penerima. Tidak adanya baku mutu nasional untuk parameter toksisitas memerlukan adanya studi awal untuk mengukur toksisitas efluen IPAL industri yang mengalir ke badan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi dan mengidentifikasi toksikan yang terdapat pada efluen IPAL industri tekstil. Pengujian toksisitas dilakukan dengan hewan uji Daphnia magna. Identifikasi toksikan merupakan studi awal untuk upaya reduksi toksisitas yang dapat dilakukan pada IPAL. Penelitian dilakukan pada salah satu industri tekstil dyeing di Leuwigajah, kota Cimahi dan industri batik di kota Bandung. Hasil uji toksisitas akut efluen IPAL PT.X memberikan nilai LC50-96 jam sebesar 24,97 % untuk industri tekstil dan PT. Y sebesar 0,362 % untuk industri batik. Identifikasi toksikan dilakukan dengan prosedur Toxicity Identification Evaluation Fase 1. Perlakuan yang dapat menurunkan toksisitas pada sampel X adalah filtrasi pada pH 11, penambahan natrium thiosulfat dan penambahan EDTA. Pada sampel Y, proses aerasi pada pH 11, penambahan natrium thiosulfat, dan penambahan EDTA dapat menurunkan toksisitas. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa toksikan yang terdapat dalam sampel X adalah klorin dan logam terlarut. Toksikan pada sampel Y adalah amonia dan minyak serta lemak.