digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TA_PP_SURYA_ANGGARA_WIDARTO_1-COVER.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

2019_TA_PP_SURYA_ANGGARA_WIDARTO_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_SURYA_ANGGARA_WIDARTO_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_SURYA_ANGGARA_WIDARTO_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_SURYA_ANGGARA_WIDARTO_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_SURYA_ANGGARA_WIDARTO_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan


Oksidan adalah komponen atmosfer yang diproduksi karena adanya proses fotokimia. Senyawa ini merupakan bahan pencemar sekunder yang diproduksi karena interaksi antara bahan pencemar dengan sinar matahari. Karena lebih dari 90% total oksidan terdapat dalam bentuk ozon maka umumnya hasil monitoring udara ambien dinyatakan sebagai kadar ozon. Pengukuran ozon dengan metode otomatis menggunakan metode pengukuran chemiluminescence. Sedangkan metode pengukuran oksidan dapat menggunakan metode NBKI (Neutral Buffer Kalium Iodida). Penelitian kali ini ditujukan untuk mendapatkan hubungan rasio ozon pada oksidan di DKI Jakarta khususnya di Bunderan Hotel Indonesia, Jl. M.H. Thamrin serta hubungannya terhadap konsentrasi NOx. Pengambilan sampel oksidan dilakukan secara aktif dengan menggunakan metode NBKI untuk mendapatkan pola diurnal konsentrasi oksidan dari pukul 08:00-16:00. Grafik yang dihasilkan adalah grafik parabolik dengan peak (puncak) terjadi di antara pukul 10:00 hingga pukul 14:00. Rasio rata-rata ozon terhadap oksidan adalah 80,11%. Ditemukan korelasi linier antara oksidan dan ozon yang sangat erat karena nilai korelasi Pearson yang didapatkan sebesar 0,906 (p=0) dan rentang 0,81-1,00. Bedasarkan hasil studi ini, konsentrasi ozon di lokasi studi tidak sepenuhnya dapat merepresentasikan konsentrasi oksidan karena hasil dari uji indipendent t-test menunjukkan bahwa konsentrasi ozon dan konsentrasi oksidan memiliki perbedaan yang signifikan, dengan nilai t=0,002 (signifikan pada ?=95%, p=0,05) Ditemukan hubungan korelasi antara prekursor dan faktor meteorologi terhadap konsentrasi oksidan dan ozon. Konsentrasi ozon berhubungan cukup erat dengan konsentrasi NMHC (Non Methane Hidrocarbon) R=-0,570 (p=0,02) dan global radiation R=0,597 (p=0,001). Konsentrasi oksidan berhubungan erat dengan global radiation R=0,699 (p=0). Sedangkan berhubungan cukup erat dengan NMHC R=-0,481 (p=0,01), dan kelembaban R=-0,472 (p=0,015).