digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Isra Ramadhani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Isra Ramadhani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Isra Ramadhani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Isra Ramadhani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Isra Ramadhani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Isra Ramadhani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Isra Ramadhani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Kebutuhan energi listrik yang terus meningkat setiap tahunnya tidak sebanding dengan jumlah produksi listrik dari pembangkit-pembangkit listrik yang tersedia, oleh karena itu dibutuhkan sebuah perangkat yang mampu menyimpan dan menyalurkan energi secara efektif dan efisien yaitu baterai. Baterai Zn-Air sekunder adalah salah satu jenis baterai Metal-Air yang memiliki kelebihan yaitu mampu menghasilkan energi dan densitas daya tinggi, faktor keselamatan yang tinggi, dan ekonomis. Akan tetapi, siklus charge dan discharge yang terbatas menyebabkan efisiensi round trip yang rendah dan overpotensial yang cukup besar. Untuk mengatasi hal tersebut, bahan elektrokatalis dengan konduktivitas tinggi diperlukan untuk mengkatalisis reaksi katodik. Katoda dengan komposisi graphene 100% memberikan kinerja operasi yang lebih baik, hambatan yang lebih kecil dan kapasitansi yang lebih besar dibandingkan komposisi katoda lainnya pada kondisi kelembaban yang sama. Pada kelembaban 70%RH, yang merupakan tipikal kelembaban di negara tropis, baterai menunjukkan kinerja operasi yang lebih baik dibandingkan pada kelembaban 60%RH dan 80%RH di komposisi katoda yang sama. Teknik assembly baterai Zn-Air mempengaruhi kinerja dan mekanisme operasi baterai. Setelah dilakukan karakterisasi elektrokimia, karakterisasi fisik baterai Zn-Air diuji untuk mengetahui aktivitas katoda menggunakan analisis Scanning Electron Microscope (SEM) dan X-ray Diffraction (XRD) yang menunjukan terjadinya aglomerasi elektrokatalis Ni yang menyebabkan konduktivitas katoda menurun.