digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Elsye Veradika Yemensia
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Elsye Veradika Yemensia
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Elsye Veradika Yemensia
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Elsye Veradika Yemensia
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Elsye Veradika Yemensia
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Elsye Veradika Yemensia
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Elsye Veradika Yemensia
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Singkong merupakan salah satu komoditas bahan baku pangan dengan produksi terbesar di Indonesia. Kandungan singkong yang tinggi karbohidrat memungkinakn singkong dibuat menjadi tepung yang dikenal sebagai fermented cassava flour atau tepung fercaf. Tepung fercaf ini memiliki kemiripan dengan tepung gandum sehingga tepung fercaf dapat dijadikan alternatif substitusi tepung gandum sebagai bahan baku makanan. Salah satu parameter penentu kualitas tepung fercaf adalah proses pengeringan. Pengeringan menjadi proses yang penting karena proses penghilangan kandungan air pada chips fercaf harus dilakukan tanpa mengubah kandungan nutrisi dan warna dari singkong. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang desain sistem pemanas awal udara dalam pengeringan chips singkong dengan metode pengeringan matahari. Singkong yang akan dikeringkan berupa chips yang telah difermentasi. Kualitas produk hasil pengeringan dibandingkan dengan standar kualitas tepung fercaf dalam dokumen SNI 7622:2011. Penelitan dilakukan dengan menggunakan pengering bebasis solar drying dan memanfaatkan blower sebagai alat untuk mengalirkan udara panas. Pemanas berupa finned heater digunakan dalam rangka menjaga temperatur di dalam ruang pengering serta memperbaiki sirkulasi udaradi ruang pengering. Variasi yang dilakukan dalam percobaan adalah variasi temperatur udara serta penggunaan baffle. Dari penelitian dilakukan perancangan desain pemanasan awal udara dengan menggunakan heater 2000 W untuk pemanasan awal udara. Penulis juga menyimpulkan bahwa penambahan pemanasan awal udara mengakibatkan kondisi di dalam chamber pengering menjadi lebih panas sehingga udara dapat bersikulasi keluar yang mengakibatkan meningkatnya laju pengeringan.