digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TA_PP_ARANTI_ADRIARANI_1-COVER.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

2019_TA_PP_ARANTI_ADRIARANI_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_ARANTI_ADRIARANI_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_ARANTI_ADRIARANI_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_ARANTI_ADRIARANI_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_ARANTI_ADRIARANI_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_ARANTI_ADRIARANI_1-BAB_6.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_ARANTI_ADRIARANI_1-DAFTAR_PUSTAKA.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Pada tahun 2013, dari 62,41% target MDGs pada poin ke 7 pada bidang sanitasi tahun 2015, baru sebanyak 57,35% penduduk yang memiliki akses terhadap sanitasi layak. Jumlah KK di Bandung yang mempunyai Sistem Pengolahan Air Limbah sampai tahun 2009 sebanyak 354.273 dengan pencapaian cakupan sebesar 64,08% sedangkan target Kota Bandung sebesar 65%. Model pembangunan saat ini menitikberatkan partisipasi dalam pelaksanaannya dimana masyarakat menjadi komponen yang sangat penting dalam proses pembangunan Salah satu solusi untuk lingkungan padat penduduk, kumuh, dan rawan sanitasi adalah kegiatan sanitasi berbasis masyarakat dengan mengadaptasi sistem Decentralized Wastewater Treatment Systems (DEWATS) dari BORDA. Dalam penelitian ini akan dilakukan studi program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) dan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) pada penerapan tahun pertama di Kota Bandung. Lokasi penelitian di Kampung Tanggulan, Dago Pojok dan Kampung Sekekuda, Kelurahan Mekarwangi. Aspek yang ditinjau adalah tingkat partisipasi masyarakat dan kinerja sarana yang terbangun, yaitu MCK Umum, Biodigester, dan IPAL komunal berupa Anaerobic Baffled Reactor (ABR) dengan melakukan pengecekan kualitas effluent IPAL. Kondisi kualitas effluent pengolahan IPAL komunal di kedua wilayah berada di bawah Baku Mutu Air Limbah Domestik KepMenLH No 112 tahun 2003, sehingga masih aman untuk langsung disalurkan ke badan air, yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai Citepus. Tingkat partisipasi masyarakat pengguna pada keempat tahapan program SLBM Dago Pojok lebih tinggi apabila dibandingkan dengan SANIMAS Mekarwangi. Tidak ada perbedaan mendasar antara program SLBM dan Sanimas selain dari perbedaan instansi yang memfasilitasi program tersebut Faktor penentu keberhasilan pelaksanaan program tersebutadalah penerapan prinsip – prinsip dan nilai – nilai pemberdayaan secara konsisten. Sistem pengembangan sanitasi berbasis masyarakat sebaiknya menjadi pengelolaan bersama antara masyarakat, pemerintah daerah dan mitra lainnya, khususnya pada fase pasca konstruksi.