digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TA_PP_KARINA_RIZKI_FEBRIANI_1-COVER.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

2019_TA_PP_KARINA_RIZKI_FEBRIANI_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_KARINA_RIZKI_FEBRIANI_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_KARINA_RIZKI_FEBRIANI_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_KARINA_RIZKI_FEBRIANI_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_KARINA_RIZKI_FEBRIANI_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan


Saat ini, untuk menghilangan polutan organik, amoniak, deterjen, bau dan polutan mikro lainnya di dalam air minum dan air limbah, biasanya menggunakan pengolahan dengan proses adsorpsi dengan menggunakan karbon aktif bubuk, dilanjutkan dengan pengolahan secara fisika yaitu dengan proses koagulasi, flokulasi, sedimentasi serta disinfeksi dengan klorin. Dengan semakin mahalnya harga karbon aktif bubuk serta bahan kimia untuk kogulan dan flokulan, maka biaya pengolahan air minum dan air limbah menjadi menjadi semakin meningkat. Salah satu cara yang perlu dipertimbangkan adalah dengan mencari alternatif bahan adsorben untuk penguraian senyawa deterjen yang dapat digunakan pada pengolahan air minum dan air limbah selain menggunakan karbon aktif. Penelitian adsorpsi dilakukan dengan metode batch, yaitu dengan menggunakan dosis adsorben coco peat 2,8% berat kering pada 300 ml larutan deterjen dengan variasi konsentrasi 1 mg/l, 2 mg/l, 3 mg/l, 4 mg/l, dan 5 mg/l. Sampel air yang digunakan yaitu anak sungai Cikapundung di wilayah RW 03, Kelurahan Dago dan dengan membuat larutan deterjen yang mengandung deterjen bubuk komersial. Proses adsorpsi dilakukan pada variasi waktu yaitu 10 menit, 20 menit, 40 menit, 60 menit dan 120 menit. Setelah mencapai kesetimbangan larutan tersebut diambil filtratnya dan dianalisis dengan metode Methylene Blue Active Substances (MBAS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi removal coco peat pada kondisi setimbang dalam proses penyisihan deterjen dalam limbah cair. Larutan deterjen dibuat dengan cara melarutkan bubuk deterjen merk Rinso Anti Noda ke dalam air aquades dengan konsentrasi deterjen 100 mg/l kemudian dilakukan pengenceran untuk memperoleh larutan deterjen dengan konsentrasi 1 mg/l, 2 mg/l, 3 mg/l, 4 mg/l, dan 5 mg/l. Konsentrasi surfaktan di anak sungai Cikapundung di wilayah RW 03 Kelurahan Dago sebesar 0,11 mg/L MBAS. Karena konsentrasi surfaktan di anak sungai Cikapundung RW 03 Kelurahan Dago berada di bawah baku mutu, maka sampel air yang digunakan untuk uji adsorpsi yaitu larutan deterjen buatan. Dari hasil penelitian, diperoleh waktu kontak optimum adsorpsi sebesar 40 menit dengan efisiensi removal sebesar 54,825 %. Kapasitas adsorpsi coco peat pada berkisar dari 0,011 – 0,127 mg/gr dan efisiensi removal berkisar dari 30,79 – 70,88 %. Mekanisme adsorpsi deterjen oleh coco peat sesuai dengan isoterm Freundlich. Hal ini disebabkan karena nilai R2 mendekati 1 sehingga menunjukkan kecocokan yang tinggi antara model dengan proses adsorpsi. Berdasarkan perhitungan regresi linear pada isoterm Freundlich, diperoleh nilai n sebesar 0,308 dan nilai k sebesar 18,187.