2011_TA_PP_FAZRI_AZHAR_RAMDANI_1-COVER1.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2011_TA_PP_FAZRI_AZHAR_RAMDANI_1-BAB11.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2011_TA_PP_FAZRI_AZHAR_RAMDANI_1-BAB21.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2011_TA_PP_FAZRI_AZHAR_RAMDANI_1-BAB31.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2011_TA_PP_FAZRI_AZHAR_RAMDANI_1-BAB41.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2011_TA_PP_FAZRI_AZHAR_RAMDANI_1-BAB51.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Pirolusit sebagai mineral dengan kandungan utama unsur mangan memiliki kelimpahan besar dan tersebar di seluruh Indonesia. Namun, pemanfaatannya masih belum optimal sehingga perlu dilakukan penelitian pengolahan pirolusit agar bisa menambah nilai dan manfaat. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan pirolusit dengan metoda hidrotermal persulfat. Pirolusit direaksikan dengan (NH4)2S2O8 0,5 M dalam kondisi hidrotermal pada suhu 140 °C. Kemurnian MnO2 dan Mn total lebih besar setelah pengolahan sesuai analisis kandungan unsur/senyawa menggunakan teknik karakterisasi SEM-EDX, XRF, Gravimetri, dan Volumetri. Perlakuan hidrotermal persulfat menjadikan pirolusit memiliki ukuran partikel lebih kecil dan lebih kristalin sesuai analisis XRD dan SEM. Untuk mengetahui hasil optimal dengan metoda ini, dilakukan variasi lama waktu hidrotermal, yaitu 36, 48, 60, dan 72 jam. Optimasi juga dilakukan dengan hidrotermal 36 jam berulang sebanyak 3 kali. Hasil optimum didapat pada lama waktu hidrotermal 60 jam karena memiliki kemurnian paling besar mencapai 54,1 % Mn total dan 85,1 % MnO2 dalam pirolusit dan kecocokan struktur ?-MnO2 paling baik. Di sisi lain perlakuan hidrotermal berulang sebanyak tiga kali menyebabkan MnO2 dalam pirolusit lebih murni mencapai 54,5 % Mn total dan 85,9 % MnO2 dalam pirolusit, dan ukuran partikel yang lebih kecil. Kemurnian ?-MnO2 yang didapatkan dari hasil penelitian ini mencukupi dari spesifikasi material baterai ion litium yakni lebih dari 80% MnO2, namun ukurannya belum mecapai orde nano. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa penggunaan material ?-MnO2 berukuran nano pada baterai memiliki kestabilan struktur yang tinggi sehingga tahan lama dan kapasitas energinya lebih besar.