digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TA_PP_DANIEL_DWIPUTRA_1_-_COVER.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

2019_TA_PP_DANIEL_DWIPUTRA_1_-_BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_DANIEL_DWIPUTRA_1_-_BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_DANIEL_DWIPUTRA_1_-_BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_DANIEL_DWIPUTRA_1_-_BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_DANIEL_DWIPUTRA_1_-_BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan


Pengelolaan sampah di Kota Bandung, Jawa Barat, terkendala kurangnya truk pengangkut sampah. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan meningkatkan densitas sampah dengan metode kompaksi di fasilitas Stasiun Peralihan Antara (SPA) Tegalega sehingga jumlah sampah yang dapat diangkut dalam truk pengangkut bertambah dan sistem transportasi sampah menjadi lebih efisien. Namun kegiatan kompaksi ini berpotensi menimbulkan masalah baru, yaitu lindi yang dihasilkan akibat kegiatan kompaksi sampah tidak bisa dibuang langsung ke lingkungan sehingga memerlukan pengolahan terlebih dahulu. Untuk itu, dibuat serangkaian unit pengolahan sebagai Instalasi Pengolahan Lindi (IPL) yang terdiri dari metode pengolahan biologis maupun fisik dan kimia. Metode pengolahan biologis terdiri dari rangkaian proses anaerobik dan aerobik, sementara metode pengolahan fisik dan kimia terdiri dari rangkaian proses koagulasi-flokulasi dan filtrasi. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, didapatkan unit pengolahan Unit pengolahan IPL SPA Tegalega terdiri dari unit pengolahan biologis dengan efisiensi penyisihan COD oleh proses anaerob dan aerob masing-masing sebesar 47%, unit koagulasi-flokulasi dengan efisiensi penyisihan COD sebesar 46% dan TSS sebesar 71% untuk dosis PAC 3,6 g/l, dan unit filtrasi dengan efisiensi penyisihan COD sebesar 63% dan TSS sebesar 79% untuk debit 0,25 l/menit. Efisiensi penyisihan total yang bisa dicapai penelitian adalah 94% untuk parameter COD dan 95% untuk parameter TSS. Namun, analisis kondisi operasional di lapangan menunjukkan banyak kekurangan dari segi peralatan maupun sumber daya manusia sehingga operasi pengolahan lindi tidak maksimal.