digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2016_TS_PP_DINDA_MUTIARA_SAKTI_1-COVER.pdf
Terbatas agus slamet
» ITB

Durian merupakan salah satu tanaman asli Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi dengan cita rasa buah yang manis dan aroma buah yang kuat. Namun, produksi durian di Indonesia masih belum bisa memenuhi permintaan konsumen. Impor durian dari negara lain hingga saat ini masih belum bisa dihindari, karena durian di Indonesia masih banyak ditemukan tumbuh di pekarangan dan semi-hutan, sehingga kualitas dan produksinya tidak terjamin. Pemuliaan tanaman merupakan salah satu program alternatif untuk meningkatkan kualitas dan produksi durian dengan melakukan persilangan inter dan intra spesies durian sesuai karakter yang diinginkan. Mikrosatelit menjadi marka molekuler pilihan dalam mempelajari keragaman dan studi hasil pemuliaan. Marka mikrosatelit durian yang telah diperoleh saat ini berasal dari spesies Durio zibethinus. Sementara kedepannya, informasi mengenai Lai (Durio kutejensis Hassk. & Becc.) diperlukan untuk perbaikan varietas durian. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh mikrosatelit dari pustaka genom Lai menggunakan metode pengayaan (enrichment). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 67 fragmen DNA unik yang mengandung mikrosatelit sebanyak 466 yang terdiri dari mono-, di-, tri-, tetra-, penta-, dan hexa-nukleotida. Nukleotida berulang yang paling banyak ditemukan dalam pustaka genom Lai adalah Tri-nukleotida dengan jumlah ulangan berkisar antara 2 – 5. Motif sempurna (A)n dan (T)n merupakan motif mikrosatelit yang paling banyak ditemukan dalam pustaka genom Lai. Sebanyak 14 primer berhasil didesain mengapit lokus mikrosatelit dan empat primer telah diuji pada plasma nutfah durian. Alel yang diperoleh berkisar antara 2 hingga 11 alel dalam satu lokus, yang berarti lokus 100% bersifat polimorfik. Nilai informatifitas (PIC) keempat lokus berkisar antara 0.278 hingga 0.768 terdiri dari informatifitas tinggi (>0.5) dan sedang (0.25-0.5). Berdasarkan hasil diperoleh 2 lokus yang bersifat informatif dan polimorfik tinggi (mDkGA5 dan mDkGT9), sementara 2 lokus lainnya bersifat informatif dan polimorfik sedang (mDkGA1 dan mDkGT31).