Perpustakaan Digital ITB

Pasar tradisional merupakan salah satu sumber penghasil sampah dalam jumlah besar. Pasar Sederhana adalah pasar tradisional yang terletak di Kota Bandung. Setiap hari, sampah dari kegiatan di Pasar Sederhana dikumpulkan menuju ke TPS Sederhana oleh enam orang petugas kebersihan. Selain melayani Pasar Sederhana, TPS Sederhana juga melayani sampah dari permukiman di Kelurahan Pasteur Kota Bandung. Semakin banyaknya sampah yang dihasilkan membuat kapasitas TPS Sederhana untuk menampung sampah dari pasar semakin terbatas. Data mengenai jumlah timbulan dan komposisi sampah dari TPS dan pasar diperlukan untuk mengetahui metode penanganan sampah yang paling efektif untuk dilakukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui timbulan sampah yang dihasilkan di TPS Sederhana dan Pasar Sederhana. Pengukuran dilakukan sesuai dengan metode pada SNI 19-3964-1994 dengan mengukur berat total, volume dan berat fraksi sampah yang dihasilkan oleh 83 sampel pedagang pasar dan 5 gerobak sampah di TPS selama 8 hari berturut-turut. Selain itu, juga disebar kuesioner untuk mengetahui tanggapan dan kondisi eksisting pengelolaan sampah pasar. Kemudian, untuk mengetahui efektivitas kinerja petugas kebersihan diukur dengan cara melakukan time motion study. Analisis beban alat pengumpul diperlukan untuk memperkirakan jumlah ideal gerobak sampah yang membuang sampah terhadap luas TPS. Dari hasil penelitian, diperoleh berat timbulan sampah pasar adalah 1,661 ton/hari dan volume 10.179,445 L/hari. Komposisi timbulan sampah di Pasar Sederhana terdiri dari 39% organik, 30% plastik, 12% kertas dan karton, 9% B3, 5% lain-lain, 4% kain dan 1% kaleng. Berat timbulan sampah di TPS adalah 7,876 ton/hari dan volume 46,044 m3/hari. Komposisi timbulan sampah di TPS terdiri dari 54,25% organik, 12,83% kertas dan karton, 12,01% plastik, 9,22% B3, 5,93% lain-lain, 2,79% kaca, 1,32% kain, 0,93% kaleng dan 0,72% Styrofoam. Evaluasi terhadap sistem pengelolaan sampah meliputi bidang organisasi dan manajemen, teknis operasional, pembiayaan dan peran serta masyarakat. Usulan pengembangan sistem pengelolaan sampah diberikan berdasarkan hasil evaluasi.