digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2017_TA_PP_INDAH_OKTALIA_DILAROSA_1-_COVER_.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_INDAH_OKTALIA_DILAROSA_1-_BAB_1_.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_INDAH_OKTALIA_DILAROSA_1-_BAB_2_.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_INDAH_OKTALIA_DILAROSA_1-_BAB_3_.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_INDAH_OKTALIA_DILAROSA_1-_BAB_4_.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_INDAH_OKTALIA_DILAROSA_1-_BAB_5_.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan


Padi merupakan makanan pokok penduduk Indonesia dimana di Kabupaten Indramayu merupakan salah satu daerah lumbung padi nasional. Fenomena perubahan iklim sangat mempengaruhi perubahan pola curah hujan di Kabupaten Indramayu, yang dapat menyebabkan penurunan produktivitas padi. Kalender tanam merupakan salah satu strategi adaptasi untuk menghadapi hal tersebut dan gagal panen. Informasi estimasi produktivitas dibutuhkan untuk melengkapi kalender tanam. Oleh karena itu menarik untuk dilakukan perhitungan estimasi produktivitas padi berdasarkan anomali iklim dan indeks vegetasi lahan (NDVI) di Kabupaten Indramayu. Dalam penelitian ini, metode analisis regresi linier berganda digunakan untuk melihat hubungan antara produktivitas padi dan parameter anomali iklim dan indeks vegetasi lahan. Selain itu, dilakukan uji simulasi hasil produktivitas padi dengan menggunakan data observasi untuk melihat kedekatan antara data riil dan data simulasi. Parameter anomali iklim dan indeks vegetasi lahan yang digunakan adalah anomali curah hujan, temperatur maksimum dan minimum, anomali SST Nino 3.4, anomali indeks Osilasi Selatan (SOI), dan indeks Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Hasil simulasi analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa masing-masing kecamatan memiliki parameter yang berbeda-beda pengaruhnya terhadap produktivitas padi. Kecamatan Pasekan menunjukkan bahwa anomali SST Nino 3.4, anomali SOI, dan curah hujan berpengaruh kuat dengan produktivitas padi berdasarkan hasil signifikansi yang lebih mendekati taraf kepercayaan yaitu 0,05. Di Kecamatan Kroya parameter anomali iklim yang berpengaruh kuat adalah curah hujan dan indeks Growing Degree Day (GDD). Berdasarkan hasil simulasi dengan data observasi, diperoleh nilai simpangan sebesar 2,19 untuk Kecamatan Pasekan dan 2,94 untuk Kecamatan Kroya. Hasil estimasi produktivitas padi tahun 2016, menunjukkan bahwa Kecamatan Pasekan mengasilkan padi sebanyak 66,53 Kw/Ha dan Kecamatan Kroya sebanyak 44,015 Kw/Ha