digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2019_TS_TK_RADITYO_YAKTI_1_BAB1.pdf
EMBARGO  2027-06-10 

2019_TS_TK_RADITYO_YAKTI_1_BAB2.pdf
EMBARGO  2027-06-10 

2019_TS_TK_RADITYO_YAKTI_1_BAB3.pdf
EMBARGO  2027-06-10 

2019_TS_TK_RADITYO_YAKTI_1_BAB4.pdf
EMBARGO  2027-06-10 

2019_TS_TK_RADITYO_YAKTI_1_BAB5.pdf
EMBARGO  2027-06-10 

TS_TK_RADITYO_YAKTI_1_BAB7.pdf
EMBARGO  2027-06-10 

2019_TS_TK_RADITYO_YAKTI_1_PUSTAKA.pdf
EMBARGO  2027-06-10 

2019_TS_TK_RADITYO_YAKTI_1_BAB6.pdf
EMBARGO  2027-06-10 

Anjungan lepas pantai dapat didesain dengan moda terapung dan permanen di mana masing-masing desain anjungan tersebut memiliki karakteristik dan kelebihan maupun kekurangan. Fasilitas peralatan produksi yang diperlukan tentunya disesuaikan dengan karakteristik lapangan dan komposisi gas yang terdapat dalam lapangan yang di eksplorasi. Kompresor dan sistem yang terkait merupakan salah satu bagian penting dalam industri minyak dan gas. Alat ini berfungsi untuk mentransmisikan gas alam dari suatu fasilitas produksi ke fasilitas produksi lain atau ke titik penerimaan akhir pembeli. Dalam pengoperasiannya strategi dan optimasi sistem kompresi diperlukan seiring dengan penurunan laju alir dan tekanan natural dari lapangan sumur produksi. Untuk tetap menjaga dan meningkatkan efisiensi dari sebuah fasilitas produksi gas lepas pantai maka pengoperasian kompresor gas pada fasilitas tersebut perlu dilakukan optimasi. Karya tulis ini bertujuan untuk meninjau dan menganalisa latar belakang, batasan umum dan dasar pemilihan fasilitas produksi migas lepas pantai dengan mengetahui dampak dari perubahan kondisi operasi pada sebuah lapangan blok minyak dan gas lepas pantai dan melakukan uji kelayakan dari fasilitas produksi minyak dan gas terapung terhadap perubahan komposisi gas atau rencana pengembangan pada lapangan produksi minyak dan gas yang baru. Pengaruh perubahan kondisi operasi dan kapasitas sistem kompresi fasilitas minyak dan gas terapung pada beberapa tekanan masuk umpan fasilitas penerima menjadi fokus utama yang akan dianalisa. Diharapkan dengan adanya penelitian ini, maka akan didapatkan kondisi operasi mode operasi yang optimum yang tidak memberikan pengaruh signifikan kepada kompresor dan unit peralatan lainnya pada fasilitas produksi minyak dan gas terapung. ii Pendekatan pengoperasian aktual dilakukan dengan menggunakan simulasi Hysys pada keadaaan steady state dengan meninjau interkorelasi unit operasi yang ada pada fasilitas produksi. Berdasarkan hasil simulasi Hysys yang telah dilakukan didapat bahwa setting pressure yang optimum dapat dilakukan jika tekanan masuk umpan pada fasilitas produksi penerima di jaga pada tekanan 125 psig dan perubahan laju alir minimum pada 30 mm Scfd.