2019_TS_TK_IWAN_KURNIAWAN_SABIRIN_1_BAB1.pdf
EMBARGO  2027-06-10 
EMBARGO  2027-06-10 
2019_TS_TK_IWAN_KURNIAWAN_SABIRIN_1_BAB2.pdf
EMBARGO  2027-06-10 
EMBARGO  2027-06-10 
2019_TS_TK_IWAN_KURNIAWAN_SABIRIN_1_BAB3.pdf
EMBARGO  2027-06-10 
EMBARGO  2027-06-10 
2019_TS_TK_IWAN_KURNIAWAN_SABIRIN_1_BAB4.pdf
EMBARGO  2027-06-10 
EMBARGO  2027-06-10 
2019_TS_TK_IWAN_KURNIAWAN_SABIRIN_1_BAB5.pdf
EMBARGO  2027-06-10 
EMBARGO  2027-06-10 
2019_TS_TK_IWAN_KURNIAWAN_SABIRIN_1_BAB6.pdf
EMBARGO  2027-06-10 
EMBARGO  2027-06-10 
2019_TS_TK_IWAN_KURNIAWAN_SABIRIN_1_PUSTAKA.pdf
EMBARGO  2027-06-10 
EMBARGO  2027-06-10 
Sistem pendingin berbasis Propan tiga tahap tekanan (tinggi, sedang, rendah) di kilang LNG peranannya sangat penting dalam proses pendinginan awal (pre-cooling) gas alam dan Multi Refrigerant (MR) ke temperatur -36?C. Permasalahan yang terjadi di sistem tersebut dapat menyebabkan produksi LNG terganggu.
Permasalahan yang ada sejak tahun 1999 di sistem pendingin Propan di salah satu "Train" adalah sering rendahnya (0%) tinggi cairan Propan di salah satu Evaporator tekanan sedang walaupun katup kendali ekspansi telah membuka penuh 100%. Hal ini menyebabkan permasalahan pula di Evaporator tekanan rendah dimana Propan cair didapatkan dari Evaporator tekanan sedang yang bermasalah tersebut.
Beberapa usaha telah dilakukan misalnya memeriksa adanya penyumbatan di katup kendali ekspansi dan pipa, memperbesar kapasitas valve (Cv) dan memperbesar diameter pipa dari separator (flash drum) ke Evaporator tersebut. Usaha tersebut diatas tidak dapat menyelesaikan permasalahan dengan hasil yang baik dikarenakan masih terdapat sisa permasalahan yaitu lambatnya respon proses sistem pendingin Propan dalam menghadapi kenaikan beban pendinginan kenaikan produksi LNG dalam waktu cepat. Diperlukan waktu yang lebih lama
iv
sekitar 9,5 jam dari normal 4,25 jam untuk menaikkan produksi LNG dari 600 ke 780 m3/jam dengan tetap menjaga ketinggian cairan Propan di Evaporator tersebut stabil di setpoint.
Penelitian dengan bantuan perangkat lunak simulator proses Hysys untuk membuat pemodelan sistem dari siklus pendingin berbasis Propan tersebut secara dinamik diyakini dapat membantu dalam mengevaluasi dan menyelesaikan permasalahan tersebut.
Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa dampak penyumbatan di pipa atau Katup Ekspansi Evaporator MP yang menurunkan Cv ke nilai 250 USGPM menunjukkan gejala yang sama walaupun sedikit berbeda dengan permasalahan aktual yang terjadi. Sehingga hal ini menjadi kemungkinan terbesar sebagai akar permasalahan.
Rekomendasi yang diberikan dari penelitian ini adalah untuk memasang pengukur laju alir Propan yang masuk kedalam dan keluar Evaporator dalam bentuk cair dan uap untuk mengetahui neraca massa dari sistem pendingin sehingga memudahkan untuk mengetahui akar permasalahan dan lokasi penyumbatan apabila hal ini terjadi lagi di kemudian hari.
Penggunaan sistem kendali tekanan di Akumulator Propan untuk menjaga tekanan operasi agar selalu stabil dapat meningkatkan kerja dari Evaporator dan temperatur Gas Umpan yang stabil dan rendah. Tetapi gas Propan yang dikeluarkan dari sistem cukup besar sehingga perlu dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler atau dicairkan kembali untuk digunakan untuk menambah (make-up) Propan.
v
Penggunaan model simulator proses yang lebih menyerupai Evaporator jenis ketel dengan pengendalian ketinggian Propan cair akan memberikan hasil yang lebih akurat.