digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2016_TA_PP_ANITA_SEPTIANI_1-BAB_1.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_ANITA_SEPTIANI_1-BAB_2.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_ANITA_SEPTIANI_1-BAB_3.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_ANITA_SEPTIANI_1-BAB_4.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_ANITA_SEPTIANI_1-BAB_5.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_ANITA_SEPTIANI_1-BAB_6.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_ANITA_SEPTIANI_1-BAB_7.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_ANITA_SEPTIANI_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

Kantor sewa merupakan tempat, ruang, atau gedung yang dipergunakan untuk tujuan-tujuan administrasi maupun perniagaan yang oleh organisasi atau perusahaan tertentu dengan cara menyewa. Berdasarkan statistik yang dilakukan oleh Colliers International Indonesia perkembangan jumlah kantor sewa di Jakarta diprediksi terus meningkat hingga tahun 2018. Kondisi tersebut dilihat oleh PT. Paramount Land sebagai salah satu peluang bisnis kantor sewa di kawasan Tangerang yang merupakan kota satelit dekat Ibukota Jakarta. Dan Tangerang sebagai kota satelit yang letaknya dekat dengan Jakarta, memiliki potensi sebagai kawasan expansi perkembangan dan pertumbuhan perkantoran. Dalam proyek kali ini, PT. Paramount Land, salah satu perusahaan developer di Kabupaten Tangerang berniat untuk membangun kantor sewa di kawasan Gading Serpong, Tangerang. Adapun yang menjadi spesifikasi kantor sewa yang akan dibangun merupakan bangunan kantor kelas A dengan jenis peruntukan Tenant Owned Office Building. Dalam perancangan kantor sewa ini persentase saleable area menjadi isu penting yang diangkat. Selain itu, lokasi tapak yang terletak pada pojok juga memberikan potensi pada bangunan untuk menjadi landmark kawasan. Untuk menjawab isu penting serta potensi proyek kantor sewa ini sebagai landmark kawasan, dibentuklah konsep umum yang menekankan pada integrasi, impresi bangunan, kepedulian pada lingkungan dan konteks urban, peningkatan keuntungan, efisiensi dan efektifitas. Konsep-kosep umum tersebut diimplementasikan ke dalam perancangan tapak maupun bangunan. Adapun pendekatan perancangan yang digunakan adalah pendekatan bentuk dan fungsi. Dalam proses perancangan dengan pendekatan bentuk, metafora dipilih sebagai salah satu metode untuk menghasilkan bentuk massa bangunan yang atraktif. Sementara pendekatan fungsi digunakan dalam menyusun konsep pemrograman serta penyusunan ruang-ruang dalam proyek kantor sewa ini. Dari hasil berbagai pendekatan dan penerapan konsep yang ada, dihasilkan rancangan bangunan kantor sewa setinggi 80 m dengan saleable area mencapai 82 %. Jumlah lantai pada kantor sewa ini mencapai 21 lantai, ditambah 4 lantai basement split level. Dengan sistem struktur kolom-balok beserta core di tengah membuat sirkulasi dan utilitas menjadi terpusat dan lebih efisien.