2014_TS_PP_MELATI_SEKAR_PERTIWI_1-COVER.pdf
PUBLIC hidayat 2014_TS_PP_MELATI_SEKAR_PERTIWI_1-BAB_1.pdf
PUBLIC hidayat 2014_TS_PP_MELATI_SEKAR_PERTIWI_1-BAB_2.pdf
PUBLIC hidayat 2014_TS_PP_MELATI_SEKAR_PERTIWI_1-BAB_3.pdf
PUBLIC hidayat 2014_TS_PP_MELATI_SEKAR_PERTIWI_1-BAB_4_1.pdf
PUBLIC hidayat 2014_TS_PP_MELATI_SEKAR_PERTIWI_1-BAB_4_2.pdf
PUBLIC hidayat 2014_TS_PP_MELATI_SEKAR_PERTIWI_1-BAB_5.pdf
PUBLIC hidayat 2014_TS_PP_MELATI_SEKAR_PERTIWI_1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC hidayat
Biogranular merupakan sebuah kumpulan mikroba yang berbentuk
padat yang dapat dibentuk dari self-immobilisasi mikroorganisme. Penggunaan
biogranular dalam pengolahan limbah cair khususnya secara biologis memiliki
banyak keunggulan dibandingkan dengan menggunakan teknologi pengolahan
konvensional seperti lumpur aktif. Beberapa keunggulan dari biogranular yaitu
memiliki kemampuan pengendapan yang baik, waktu retensi biomassa yang
tinggi, serta dapat mengolah limbah cair yang mengandung organik polutan
tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pembentukan granular aerob
dengan variasi waktu pengendapan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pembentukan granular, salah satunya yaitu variasi waktu pengendapan. Oleh
karena itu, penelitian ini dilakukan dengan melakukan variasi waktu
pengendapan, yaitu 5, 10 dan 15 menit. Kemudian waktu siklus operasi SBR yang
digunakan yaitu 8 jam. Pada akhirnya akan dilakukan analisa terhadap hasil
penelitian untuk menentukan kondisi optimum yang baik untuk perkembangan
granular aerob. Parameter yang dilihat untuk menilai kualitas granular yaitu
kecepatan pengendapan, densitas, SVI, struktur granular, diameter granular dan
extracelullar polymeric substances (EPS). Kemudian diketahui bahwa kondisi
paling optimum yaitu dengan menggunakan waktu pengendapan 5 menit. Hal ini
terjadi pada penggunaan substrat glukosa maupun asetat. Karakteristik granular
yang terbentuk pada kondisi ini yaitu memiliki SVI sebesar 311,51 ml/gr dan
179,69 ml/gr; kecepatan pengendapan sebesar 8,65 m/jam dan 19,37 m/jam;
densitas sebesar 8,49 gr/L dan 6,89 gr/L; diameter sebesar 2,35 mm dan 2,75 mm;
dan aspek rasio granular aerob sebesar 0,56 dan 0,63.