digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Biogranular merupakan sebuah kumpulan mikroba yang berbentuk padat yang dapat dibentuk dari self-immobilisasi mikroorganisme. Penggunaan biogranular dalam pengolahan limbah cair khususnya secara biologis memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan menggunakan teknologi pengolahan konvensional seperti lumpur aktif. Beberapa keunggulan dari biogranular yaitu memiliki kemampuan pengendapan yang baik, waktu retensi biomassa yang tinggi, serta dapat mengolah limbah cair yang mengandung organik polutan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pembentukan granular aerob dengan variasi waktu pengendapan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan granular, salah satunya yaitu variasi waktu pengendapan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan melakukan variasi waktu pengendapan, yaitu 5, 10 dan 15 menit. Kemudian waktu siklus operasi SBR yang digunakan yaitu 8 jam. Pada akhirnya akan dilakukan analisa terhadap hasil penelitian untuk menentukan kondisi optimum yang baik untuk perkembangan granular aerob. Parameter yang dilihat untuk menilai kualitas granular yaitu kecepatan pengendapan, densitas, SVI, struktur granular, diameter granular dan extracelullar polymeric substances (EPS). Kemudian diketahui bahwa kondisi paling optimum yaitu dengan menggunakan waktu pengendapan 5 menit. Hal ini terjadi pada penggunaan substrat glukosa maupun asetat. Karakteristik granular yang terbentuk pada kondisi ini yaitu memiliki SVI sebesar 311,51 ml/gr dan 179,69 ml/gr; kecepatan pengendapan sebesar 8,65 m/jam dan 19,37 m/jam; densitas sebesar 8,49 gr/L dan 6,89 gr/L; diameter sebesar 2,35 mm dan 2,75 mm; dan aspek rasio granular aerob sebesar 0,56 dan 0,63.