digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Konsep Tol Laut yang tertuang di dalam RPJMN 2015-2019 Bappenas memiliki pengertian yaitu konektivitas laut yang efektif berupa adanya kapal yang melayari secara rutin dan terjadwal dari barat sampai ke timur Indonesia sehingga dapat mewujudkan sistem distribusi barang yang efisien. Agar konsep pelayaran tol laut ini dapat diimplementasikan secara maksimal oleh pemerintah maka penentuan rute pelayaran terbaik dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya menjadi sesuatu yang sangat penting guna meningkatkan keselamatan pelayaran dan juga efektifitas pelayaran. Tujuan dari penelitian ini mendapatkan rute pelayaran terbaik dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain untuk mendukung program tol laut. Wilayah studi di penelitian ini hanya difokuskan pada penentuan rute pelayaran terbaik dari Pelabuhan Belawan menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Saat ini rute pelayaran untuk program Tol Laut menggunakan rute pelayaran yang dikeluarkan oleh Dishidros TNI-AL dimana rute pelayarannya belum spesifik untuk keperluan program Tol Laut. Penentuan rute pelayaran dalam penelitian ini menggunakan prinsip rute pelayaran terbaik. Prinsip rute pelayaran terbaik di penelitan ini yaitu rute pelayaran yang memiliki kriteria rute pelayaran yang terpendek (short route) dan teraman (safe route) dari segi navigasi pelayaran sehingga menghasilkan pelayaran yang efektif (effective) dan efisien (efficient). Parameter yang digunakan untuk penentuan rute pelayaran terbaik yaitu spesifikasi kapal tol laut, kedalaman rute pelayaran rencana tol laut dan keselamatan pelayaran tol laut. Metodologi yang diterapkan pada penelitian ini yaitu metode komparasi dimana metode ini membandingkan antara 2 usulan rute alternatif dengan rute pelayaran yang dikeluarkan oleh Dishidros TNI-AL. Dari hasil analisis didapatkan rute pelayaran eksisting (Dishidros TNI AL) bukan merupakan rute pelayaran terbaik. Hal tersebut dikarenakan rute pelayaran yang dikeluarkan oleh Dishidros TNI – AL tidak mereferensikan spesifikasi kapal yang melewati rute pelayaran tersebut. Rekomedasi atau saran untuk penelitian lebih lanjut dapat ditambahkan parameter hidro-oseanografi di sepanjang rute pelayarannya. Selain itu di harapkan untuk penelitian lebih lanjut dapat dilakukan analisis penentuan rute pelayaran dengan menggunakan spesifikasi kapal di atas 2000 GT seiring dengan perkembangan kebutuhan kapal untuk mendukung program Tol Laut NKRI