Struktur menara masjid yang cukup tinggi sudah banyak dibangun di kota-kota besar, sehingga diperlukan suatu kajian khusus dan analisa lebih lanjut mengenai hal tersebut mengingat kondisi negara Indonesia yang terletak di daerah rawan gempa bumi. Tesis ini ditujukan untuk mengkaji kembali pembebanan dinamik yang akan digunakan mengingat struktur yang ditinjau dianggap sebagai struktur gedung tidak beraturan dengan ketinggian lebih dari 40 m. Berdasarkan Tata Cara Perencanaan Bangunan Tahan Gempa ( SNI -1726-2002 ) maka pembebanan dinamik yang digunakan adalah berdasarkan catatan percepatan gempa sebenarnya dan berdasarkan catatan percepatan gempa tiruan yang dibangun dan disesuaikan dengan respon spectra. Pembebanan dinamik dengan pendekatan beban gempa nominal statik ekivalen sangat tidak efektif lagi untuk mendesain gedung tinggi.. Respon dinamik yang ditinjau dalam hal ini adalah berdasarkan riwayat waktu dan analisis modal dengan bantuan software SAP2000 Versi 8.08. Hasil yang diperoleh dari metoda yang digunakan adalah displacement akibat riwayat waktu dan displacement akibat kontribusi tiap-tiap mode. Dari besarnya displacement dari tiap-tiap lantai maka dapat dilihat pengaruh terbesar terhadap struktur.