digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Batu kapur (Limestone) tersusun dari senyawa calsium carbonat (CaCO3) merupakan jenis bahan penetral AAT yang sering digunakan pada kolam pengendapan. Banyak faktor serta mekanisme proses yang dapat mempengaruhi kualitas efluen dari suatu sistem pengolahan AAT. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk mekanisme yang dapat mempengaruhi proses penetralan AAT menggunakan batu kapur, studi kasus pada Settling pond 13 Tambang Batubara PT Arutmin Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan membuat simulasi secara teoritis baik permodelan dengan menggunakan PHREEQC maupun perhitungan matematik untuk mensimulasikan berbagai opsi mekanisme penetralan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme penetralan dipengaruhi oleh kualitas bahan penetral, jumlah dosis, batas index saturasi (presipitasi), proses disolusi bahan penetral, durasi pemberian dosis, dan durasi penetralan. Menurut permodelan dan perhitungan teoritis, penyebab 60% data keasaman efluen SP-13 berada pada pH8, kapur tohor memiliki waktu pelarutan hanya ± 2 detik, 98% lebih reaktif dibandingkan dengan Batu Kapur.