digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Salah satu pesyaratan yang harus dipenuhi dalam proses perancangan pesawat tempur adalah sudah diterapkan tehnologi stealth, yaitu dengan melakukan estimasi Radar Cross Section (RCS) pada setiap konfigurasi yang dihasilkan. Jika nilai RCS pada setiap konfigurasi dilakukan dengan cara eksperimental, maka biaya yang akan dikeluarkan cukup mahal. Untuk itu diperlukan suatu simulasi perhitungan RCS dengan menggunakan perangkat lunak FEKO yang dapat menurunkan biaya dan waktu yang dibutuhkan tidak lama, serta kemudahan dalam merubah geometri. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melakukan estimasi nilai RCS pada geometri pesawat Hypothetical Fighter dengan mengoptimalkan metode komputasi sesuai dengan kemampuan perangkat keras yang digunakan dan selanjutkan melakukan validasi hasil RCS yang didapat dengan hasil eksperimental di anechoic chamber. Simulasi RCS untuk geometri pesawat Hypothetical Fighter dilakukan dengan metode komputasi Large Element Physical Optic (LE_PO). Metode komputasi ini yang merupakan salah satu metode numerik untuk memecahkan obyek kompleks dengan ukuran permukaan yang lebar dan kebutuhan memori tidak besar serta waktu untuk proses perhitungan tidak lama. Beberapa simulasi lain yang dilakukan untuk mengetahui faktor yang menentukan nilai RCS yaitu efek dari frekuensi gelombang elektromagnetik, efek dari material RAM, efek dari perubahan sudut plane wave, efek dari polarisasi dan metode pengukuran (bistatic dan monostatic). Dari hasil simulasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perangkat lunak FEKO dapat memodelkan dan mengestimasi RCS dari geometri pesawat Hypothetical Fighter dengan baik. Metode Large Element Physical Optics (LE_PO) dapat diterapkan pada obyek kompleks seperti geometri pesawat Hypothetical Fighter pada frekuensi 10 GHz. Pola RCS untuk geometri pesawat Hypothetical Fighter yang didapat dari simulasi mendekati dengan pola RCS yang didapat dari hasil experimental pada polarisasi vertikal dengan selisih nilai RCS rata-rata pada daerah nose sebesar -1 dBsm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil simulasi RCS untuk geometri pesawat Hypothetical Fighter dengan menggunakan perangkat lunak FEKO sudah mendekati hasil yang sebenarnya, untuk pengukuran pada daerah nose.