digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Proyek konstruksi adalah rangkaian kegiatan . memanfaatkan sumber daya (tenaga kerja, material, peralatan, metode konstruksi, dan sebagainya) yang dibatasi oleh biaya, mutu dan waktu. Pelaksanaan proyek konstruksi dipengaruhi oleh kondisi lingkungan fisik maupun non fisik sehingga mengakibatkan terjadinya fluktuasi produktivitas. Akibatnya dalam pelaksanaan proyek seringkali terjadi perubahan terhadap jadwal dan volume pekerj aan. Dalam praktek yang ada saat ini hubungan antara kontraktor dengan pemasok pada proyek konstruksi masih berupa hubungan jual-beli (transactional) sehingga peran pemasok dalam pencapaian tujuan proyek masih terbatas. Menurut pendekatan supply chain, salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas proyek konstruksi adalah dengan memperkuat unit produksi yang dalam konteks proyek konstruksi adalah kontraktor dengan pemasok. Jadi dengan memperkuat hubungan antara kontraktor dan pemasok diharapkan perubahan jadwal dan volume pengadaan material tidak mengganggu target penyelesaian proyek secara keseluruhan. Salah satu cara untuk mengintegrasikan kontraktor dan pemasok adalah melalui kemitraan. Penelitian ini selanjutnya akan mencoba menjawab pertanyaan bagaimana cara pemilihan mitra pemasok dalam proyek konstruksi dengan mempertimbangkan aspek negosiasi. Sistem pemilihan akan mengaplikasikan metode AHP dan scoring, sedangkan untuk negosiasi akan . menggunakan pendekatan DEA. Model yang dihasilkan adalah model umum yang tidak terikat pada jenis material tertentu. Model tersebut meliputi tata cara pemilihan, sistem evaluasi pemilihan mitra pemasok, metode negosiasi hingga pembentukan organisasi kemitraan.