digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dalambeberapatahuninitravelingmenjadigayahidupmasyarakat, itu yang mendasari Torch melakukanbisnis pada perlengkapantraveling. Dari berbagaiproduk yang dipasarkan, lini apparel pada kanale-commercebelummenunjukanpertumbuhanbaik, padahalselaluadapermintaaan pada kanalagen outdoor. Sementaraituadapeluang pada dayabeli pada muslimkelasmenengah yang terusmenguat. Boston Consulting Group (BCG) menyatakanbahwa pada tahun 2020 jumlahpopulasikelasmenengahmuslim di Indonesia mencapai 62,8% dari total 267 jutapopulasi. Hal inimenjadidasardaripenelitiandenganmelakukananalisis internal, eksternal, juga analisisakarmasalah. Hasil pembobotan SFAS menunjukanbahwalangkah yang harusdiambiladalah rapid growth/pertumbuhanpesat, salah satustrateginyaadalahpengembanganprodukbaru. Hasil root cause analysis juga menegaskanbahwadepartemen merchandising (MD) dan departemen design development (DND) memegangperananpenting. Sementara MD sangatdipengaruhi oleh faktorluarkarenasebagianbesarproduksidikelola oleh supplier, DND memegangperanpentingkarena proses kerja MD ditentukan oleh produk yang dibuat oleh DND. Makadariitufokuspenelitiandilakukan pada proses penciptaandesainbaru. Pendekatanpengembanganprodukbaru yang dilakukandalampenelitianiniadalahmenggunakantahap-tahappengembanganprodukbaru oleh Crawford (2006) antara lain identifikasipeluang, pengagasankonsep, evaluasikonsep, lalu pada tahappengembangandilakukandenganmetode Lean Startup, yang dipopulerkan oleh Eric Riesmelaluibukunya The Lean Startup (2011) dan lanjutannya The Startup Way (2017) sebagaimetode yang murah, cepat, dan tervalidasi. Selainbertujuanuntukmenaikanpenjualan apparel, penelitianini juga membuktikanapakahmetode Lean Startup ideal untuk proses desain pada TORCH yang menyatakansebagaimerek yang terusberinovasi. Travelermuslimkelasmenengahmenjadisasaranpengembanganprodukbaru. Selainitu juga kekuatanfinansialdari SHAFCO (Shafira Corporation) yang memilikicitrasebagaimerekbesar fashion muslimsebagai holding darimerekinibisamenjadikekuatantersendiridibandingmerekproduk outdoor dan traveling lainnnya. Asumsi-asumsimengenaikebutuhanmerekabisamenjadipeluangdenganpenilaianmenggukanan LOFA (Leap Faith of Assumption), lalumunculpeluang yang kuatuntukdilanjutkan pada tahapberikutnyayaitumendesainproduk yang memudahkanwisatawanmuslimuntukmelakukanshalat di mana pun. Peluanginidikembangkanlagidalambeberapagagasankonsep yang lebihberfokus pada teknisdesaindaripadafungsi. Pada pengagasankonsepakhirnyaterpilihdesain yang unggullalumenjadi MVP (Minimum Viable Product/Kelayakan Minimum Produk) yang dilanjutkandengan proses pembuatanpurwa-rupa. Setelah itupurwa-rupadilakukanpenilaiankepadapengadopsiawalataucalonkonsumen yang memilikiprofilsesuaidengan target. Penilaiandilakukandenganmenggunakan Javelin Board, dengan minimum keberhasilan 6 dari 10. Hasil daripenilaiansangatmemuaskan, 10 dari 10 pengadopsiawalmengatakansangatmembutuhkanproduktersebut dan bersediamembelijikaproduksudahdipasarkan. Hasil daripenelitianinimenunjukkanbahwametode Lean Startup ideal digunakan pada proses desain di Torch, sesuaidengantujuannyaadalahcepat dan tervalidasi. Selamainipenguatankonsepdesainhanyamengacu pada pengalaman dan intuisidesainer yang bersifatkualitatif, denganmetodeiniprosesnyamenjadikuantitatif. Rekomendasi lain untukmendukung proses iniadalah Torch membuatsatukomunitas yang sesuaidenganprofilkonsumenmereka, sehingga proses pada Javelin Board bisacepatdidapatkan.