digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia memiliki lebih dari 132.7 juta pengguna internet atau sekitar 52.5% dari total populasinya. Angka ini diprediksikan akan terus tumbuh di tahun-tahun berikutnya karena tingginya tingkat penetrasi mobile internet diiringi dengan harga koneksi internet rumahan yang semakin terjangkau. Dengan jumlah pengguna internet sebanyak ini, Indonesia adalah salah satu pangsa pasar internet yang terbesar di dunia. Asosiasi e-commerce Indonesia (idEA) menyatakan bahwa industri e-commerce diprediksi akan menjadi pilar ekonomi Indonesia dalam waktu dekat. Walaupun demikian, dibalik setiap kesempatan biasanya ada risiko yang menyertainya. Teknologi digital menciptakan ancaman keamanan baru yang tidak ada sebelumnya. Startup Teknologi bermunculan dimana-mana namun kebanyakan berakhir gagal. Penelitian oleh Shikhar Ghost dari Harvard University menyatakan bahwa sekitar 3 dari 4 startup yang dibayai oleh Venture Capital (VC) di Amerika gagal mengembalikan investasinya. Walaupun alasan startup gagal berbeda-beda, beberapa permasalahan dapat dicegah dengan praktik manajemen risiko yang baik. Manajemen risiko dapat dipandang sebagai akitivas yang membutuhkan investasi signifikan baik secara waktu, biaya, dan kadang identic dengan perusahaan besar. Tugas akhir ini akan berusaha membangun kerangka manajemen risiko yang dapat dilakuka oleh perusahaan startup dengan berbasis pada standar ISO 31000:2009 dengan studi kasus PT Reka Sinergi Pratama (RSP). Pada akhir proses manajemen risiko, dapat disimpulkan bahwa RSP sudah berhasil mengelola risiko development dan keamanan mereka namun masih harus memitigasi risiko di bidang operasi, keunagan, bisnis, dan reputasi. Perusahaan juga harus membuat aturan dan protokol baru dari hasil proses manajemen risiko terbut sebagai langkah untuk memitigasi risiko yang ada.