digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TS PP VERONIKA SIANTURI 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Perum Perhutani memiliki ± 700 objek ekowisata, namun bisnis tersebut belum memberi kontribusi maksimal pada pendapatan Perusahaan. Pulo Merah merupakan objek ekowisata pantai di dalam kawasan hutan KPH Banyuwangi Selatan. Rerata pengunjung Pulo Merah 200 orang/hari di hari biasa dan mencapai 1000 orang/hari di akhir pekan. Berlokasi di dekat Triangle Diamond -yaitu kawasan pengembangan wisata pemerintah Kabupaten Banyuwangi-, Pulo Merah memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Pulo Merah dipilih sebagai lokasi studi kasus pengembangan bisnis model melalui analisis komprehensif terhadap lingkungan bisnis internal dan eksternal perusahaan dari perspektif daya tarik, efektifitas pengelolaan, dan penerapan prinsip-prinsip ekowisata. Kerangka kerja PESTEL digunakan untuk menganalisis lingkungan bisnis ekternal. Kerangka kerja VRIO digunakan untuk menganalisis sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi perusahaan dalam bisnis ekowisata. Analisis IPA (Importance Performance Analysis) digunakan untuk menilai performa Pulo Merah dan menetapkan prioritas pengembangannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan bisnis eksternal mendukung pengembangan bisnis ekowisata di Perum Perhutani. Sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi perusahaan belum dikelola secara maksimal menjadi keunggulan kompetitif di industri ekowisata. Prioritas utama peningkatan performa Pulo Merah adalah perbaikan akses jalan dan kemudahan menuju Pulo Merah, peningkatan jaringan listrik dan telekomunikasi, peningkatan kebersihan area pantai, peningkatan kualitas toilet umum dan fasilitas cuci air bersih, penambahan tempat sampah, dan penambahan papan peringatan bahaya dan papan larangan eksploitasi tanaman dan hewan di area pantai. Hasil analisis komprehensif ini dituangkan dalam model bisnis kanvas pengembangan Pulo Merah. Rencana tindak lanjut terdiri dari 3 tahap yaitu jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam jangka pendek, Perusahaan mengambil langkah perbaikan sesuai yang terdapat dalam kuadran I diagram Cartesian analisis IPA. Pengembangan jangka menengah difokuskan pada penambahan atraksi budaya, sedangkan jangka panjang difokuskan pada upaya pemenuhan prinsip-prinsip ekowisata untuk meminimalkan dampak lingkungan dari pengusahaan ekowisata Pulo Merah.