digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Permasalahan utama yang terjadi pada sanitasi untuk masyarakat berpenghasilan rendah disebabkan karena rendahnya tingkat pemenuhan kebutuhan sanitasi yang layak, terbatasnya akses masyarakat berpenghasilan rendah terhadap sumber daya sanitasi dan belum terintegrasinya pengembangan sanitasi Kota Bandung sehingga harus diselesaikan dengan cara memberikan akses fasilitas sanitasi yang mudah dan murah. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk merancang fasilitas pengumpul dan pengolahan air limbah yang cocok bagi masyarakat berpenghasilan rendah khususnya di kawasan Sungai Cikapundung sehingga masyarakat dapat mengakses fasilitas sanitasi yang layak –tidak hanya dapat menyelesaikan masalah lingkungan namun juga dapat diakses secara finansial. Dari hasil perbandingan kondisi eksisting dan kebutuhan pengolahan air limbah yang sesuai dengan baku mutu mengacu pada Permen LHK No. 68 Tahun 2016, diperoleh Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB) sebagai alternatif yang cocok dengan kriteria yang dibutuhkan. Perancangan unit UASB dilakukan pada studi kasus Area Pelesiran yang sudah mempunyai tangki septik komunal namun tidak lagi berfungsi dengan baik karena manajemen perawatan yang buruk sehingga terjadi over-capacity karena tidak disedot secara berkala. Data kualitas air limbah yang akan diolah pada unit UASB didapatkan dari hasil analisis inlet tangki septik di dekat Sungai Cikapundung. Debit air limbah rata-rata yang akan diolah dengan unit UASB adalah 4,5 L/s. Air limbah akan disalurkan melalui pipa beton berdiameter 150-200 mm. Skema pengolahan air limbah yang direncanakan dari penyaluran adalah, air limbah akan melalui barscreen untuk penyaringan partikel-partikel besar; kemudian melewati bak ekualisasi; lalu melewati UASB untuk proses degradasi BOD dengan efluen yang langsung dibuang ke sungai dan pemanfaatan gas metan untuk kebutuhan masyarakat sekitar; dan terakhir, lumpur dialirkan menuju sludge drying bed untuk dikeringkan dan dimanfaatkan sebagai pupuk yang dapat dijual masyarakat ke usaha agrikultur terdekat. Lebar barscreen berukuran 1,91 m dengan lebar bukaan total 1,5m, jumlah batang 31 buah dan kedalaman saluran 1 m. Dimensi bak ekualisasi adalah 7×3,5×1 m3. Dimensi UASB adalah 6×3×8,5 m3, dengan hasil metana 118,95 MJ/hari yang dapat dipergunakan oleh 9-15 rumah. Dimensi SDB adalah 20×8×1,4 m3 dengan jumlah unit sebanyak 5 buah. Total pengeluaran untuk proyek perencanaan pengumpul dan pengolah air limbah ini adalah Rp. 583.638.792,00.