digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TS PP SYAIFUL SYAH ANAK AMPUN 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Penelitian ini dilakukan berdasarkan fenomena yang muncul pada tahun 2016 dimana PLTU Paiton di Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur mengalami kekurangan suplai batubara dalam proses pembangkitan listrik. Di saat yang bersamaan, pemerintahan Jokowi-JK sedang gencar membangun infrastruktur, termasuk Progam Listrik 35.000 MW. Hal ini kemudian disikapi Pemerintah dengan menerbitkan kembali kebijakan Domestic Market Obligation (DMO). Namun, kebijakan tersebut tidak sepenuhnya efektif. Salah satu alasannya adalah perbedaan spesifikasi antara batubara yang dihasilkan dari tambang dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh pembangkit. Hal ini memberikan peluang bagi Coal Blending Facility (CBF) untuk memulai bisnis blending batubara secara nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami kondisi lingkungan eksternal dan internal CBF yang selanjutnya menentukan komponen-komponen yang tepat dalam memformulasikan strategi bisnis dan marketing bagi CBF dalam memasarkan batubara terspesifikasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana data primer diperoleh melalui wawancara langsung secara purposif. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi literatur. Hasil dari analisa menunjukkan baik strategi bisnis maupun strategi pemasaran CBF yang ada saat ini sudah baik namun belum cukup untuk mengatasi sengitnya persaingan di bisnis energi. Beberapa strategi tambahan dipersyaratkan untuk memperkuat keunggulan daya saing CBF.