Industri fotografi di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Seiring dengan perkembangan
ekonomi kreatif, para fotografer dalam industri fotografi telah mengambil bagian dalam menciptakan
salah satu cara paling efektif dalam menyampaikan nilai dan pesan bisnis secara visual. Saat ini,
industri fotografi Indonesia dihadapkan pada masalah dengan kurangnya kolaborasi yang merangsang
pertumbuhan industri lebih lanjut dan menunjukkan potensi industri yang sesungguhnya. Setelah
pengamatan lebih dalam, terdapat sejumlah fotografer yang berhasil melakukan kolaborasi dengan
pihak bisnis lainnya di sektor ekonomi kreatif dan membuahkan hasil yang patut dicontoh. Oleh
karena itu, industri fotografi Indonesia perlu memahami kolaborasi yang telah berhasil dilaksanakan
dari perspektif manajerial untuk melakukan kolaborasi yang sukses di masa depan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian data kualitatif dengan menggunakan wawancara semi
terstruktur, observasi dan data sekunder. Responden dalam penelitian ini adalah fotografer di industri
fotografi Indonesia yang telah sukses melakukan strategi kolaborasi, dengan pembagian pemilihan
kasus tipologi yang dipilih sesuai dengan kerangka yang diusulkan oleh Kementerian Pariwisata &
Ekonomi Kreatif. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari motivasi melakukan kolaborasi, serta
proses kolaboratif dan tantangan & cara untuk mengatasinya. Dari analisis data penelitian, ditemukan
bahwa motivasi utama dalam melakukan kolaborasi adalah terkait dengan kebutuhan untuk stimulasi,
akses ke serendipity dan akses ke fasilitas khusus dalam hal otoritas. Proses kolaborasi dimulai
dengan diskusi untuk menentukan masalah, dilanjutkan dengan pencarian referensi yang bertindak
sebagai arah kolaborasi dengan moodboard sebagai output dari proses. Proses terakhir adalah tahap
implementasi. Tantangan dalam melakukan kolaborasi adalah miskomunikasi dan masalah yang
terkait dengan kolaborator lain dalam proyek. Untuk mengatasi tantangan, seseorang harus bertindak
realistis dan kreatif. serta konsisten ketika tingkat motivasi kolaborator lainnya berkurang.
Berdasarkan analisis penelitian ini, direkomendasikan bagi fotografer yang ingin melakukan
kolaborasi untuk membedakan dirinya dengan menemukan keunggulan pribadi. Penting juga untuk
melatih kreativitas dan menggunakan kesempatan mengekspresikan idealisme dan ide lewat
kolaborasi. Keberhasilan kolaborasi juga tergantung pada kemampuan untuk melengkapi kolaborator
lain. Terakhir, disarankan untuk memastikan masa depan karir dengan mendedikasikan diri untuk
proyek saat ini.
Perpustakaan Digital ITB