digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi regional di Cekungan Tarakan telah dilakukan untuk mengintegrasikan seluruh blok migas secara simultan. Studi ini bertujuan untuk mengkonfirmasi elemen-elemen geologi yang berasosiasi dengan sifat, batas, ketebalan/kedalaman cekungan menggunakan hasil interpretasi data airborne gayaberat. Pengolahan data yang dilakukan melibatkan proses mengurangi eror perhitungan data gayaberat dengan melakukan koreksi efek topografi tanpa melibatkan koreksi bouguer. Perhitungan koreksi efek topografi dilakukan dengan pemodelan ke depan menggunakan software MATLAB versi R2015a yang divalidasi dengan software yang sudah ada sebelunya, GRAV3D dan Geosoft Oasis Montaj versi 8.4. Koreksi topografi survey airborne gayaberat pemodelan prisma segi empat memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan metode slab bouguer + terrain. Hal tersebut diakibatkan asumsi lempeng homogen dengan luas tak hingga dihilangkan dan factor jarak semua massa dilibatkan dalam perhitungan koreksi topografi. Peta Anomali Residual dan Peta Derivative, dapat menunjukan kelurusan-kelurusan yang berasosiasi dengan bentang geologi tertentu. Batas sub-sub cekungan di Cekungan Tarakan didapatkan dari kelurusan-kelurusan tersebut. Ditemukan juga indikasi adanya sub cekungan baru yang selama ini belum dipetakan. Untuk mengetahui ketebalan dari sedimennya maka dilakukan pemodelan kedepan 2D. Hasil dari pemodelan tersebut memperlihatkan ketebalan sediment di Area Tarakan bervariasi mulai dari ketebalan nol di sebelah barat, sampai dengan ketebalan sekitar 9000 m di sebelah timur.