digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Rosuvastatin calcium adalah bentuk garam rosuvastatin yang memiliki aktivitas antilipidemia. Rosuvastatin calsium adalah obat golongan Biopharmaceutics Clasification System (BCS) 2 yang memiliki kelarutan yang rendah dalam air (17,96 mg/L) dan memiliki permeabilitas tinggi. Berdasarkan hal tersebut maka rosuvastatin calsium perlu diformulasikan dengan tepat agar dapat menghasilkan ketersediaan hayati yang tinggi dan efek terapi yang maksimal. Bioavailabilitas obat BCS 2 ditentukan oleh kecepatan disolusi obat tersebut dalam cairan gastrointestinal sehingga diperlukan teknik dalam memformulasikan obat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknik formulasi tablet rosuvastatin calsium melalui teknik liquisolid dan pembentukan kompleks inklusi dengan ß-siklodekstrin dalam rangka meningkatkan laju disolusinya. Formulasi tablet dengan teknik liquisolid dibuat dengan konsentrasi 10% rosuvastatin calsium dalam propilen glikol, dengan rasio Neusilin US2® (carrier) dan Aerosil 200 (coating) dibuat dengan perbandingan 10:1 dan 20:1. Selain formulasi dengan teknik liquisolid juga dilakukan formulasi dengan teknik kompleks inklusi rosuvastatin calsium-ß-siklodekstrin menggunakan metode kneading dan metode freeze drying dengan perbandingan mol 1:1 dan 1:2. Sistem liquisolid dan kompleks inklusi yang terbentuk dikarakterisasi menggunakan FTIR, XRPD, DSC dan SEM. Hasil karakterisasi menunjukkan adanya perubahan bentuk polimorf rosuvastatin calsium. Formulasi tablet dibuat dengan cara kempa langsung menggunakan sistem liquisolid dan kompleks inklusi yang terbentuk yang setara dengan 10 mg rosuvastatin calsium. Berdasarkan hasil uji statistik ANOVA dan uji lanjut LSD menunjukkan tablet rosuvastatin calsium yang dibuat dengan teknik liquisolid dan kompleks inklusi dapat meningkatkan laju disolusi dibandingkan dengan tablet rosuvastatin calsium murni dan tablet rosuvastatin calsium inovator. Laju disolusi tertinggi dihasilkan oleh tablet liquisolid R20:1 pada menit ke 60 sebesar 85,53 ± 1,02 % dalam medium disolusi cairan lambung buatan tanpa enzim dan 110,02 ± 1,71 % dalam medium disolusi cairan usus buatan tanpa enzim.