digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Orangutan Kalimantan merupakan salah satu primata berstatus konservasi critically endangered dengan populasi yang terus menurun karena habitat berkurang serta perburuan liar. Sekelompok orangutan yang terancam tersebut sekarang tinggal di lokasi rehabilitasi di Pulau Juq Kehje Sewen, Kalimantan Timur. Kebutuhan pohon sebagai penunjang perilaku berpindah belum diketahui sebagai penentu keberhasilan rehabilitasi orangutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku berpindah orangutan rehabilitan, menentukan preferensi alat bantu dalam mendukung perilaku berpindah, menentukan komposisi, struktur, dan daya dukung hutan Pulau Juq Kehje Sewen. Penentuan komposisi ditentukan oleh analisis vegetasi, penentuan struktur hutan ditentukan oleh penggunaan diagram profil dengan plot contoh 10x60m2 yang dianalisis dengan software SeXI-FS. Penentuan perilaku, daya jelajah harian, serta area jelajah harian orangutan rehabilitan didapat dengan metode focal animal sampling dan area jelajah dianalisis dengan metode Minimum Convex Polygon dengan ArcMap 10.1. Penentuan perbandingan perilaku terhadap orangutan liar dianalisis dengan dengan uji statistik non-parametris yaitu Uji Rang Tanda Wilcoxon (α = 5%). Selain itu, preferensi alat bantu perilaku berpindah ditentukan dengan menandai dan mengukur diameter setiap alat bantu (liana dan pohon) yang digunakan oleh orangutan serta dianalisis dengan indeks preferensi Jacob’s D. Perilaku berpindah orangutan rehabilitan belum sesuai dengan perilaku orangutan liar ditinjau dari pemakaian tiap mode lokomosi dan ketinggian. Karakter pohon preferensi orangutan rehabilitan untuk berpindah adalah DBH ≥ 4 cm dan liana ≥ 4 cm. Struktur hutan Pulau Juq Kehje Sewen belum dapat menunjang perilaku berpindah orangutan rehabilitan dan diperkirakan hanya mendukung dua individu orangutan rehabilitan atau satu individu orangutan liar.