Orangutan Kalimantan merupakan salah satu primata berstatus konservasi critically
endangered dengan populasi yang terus menurun karena habitat berkurang serta
perburuan liar. Sekelompok orangutan yang terancam tersebut sekarang tinggal di
lokasi rehabilitasi di Pulau Juq Kehje Sewen, Kalimantan Timur. Kebutuhan pohon
sebagai penunjang perilaku berpindah belum diketahui sebagai penentu
keberhasilan rehabilitasi orangutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
perilaku berpindah orangutan rehabilitan, menentukan preferensi alat bantu dalam
mendukung perilaku berpindah, menentukan komposisi, struktur, dan daya dukung
hutan Pulau Juq Kehje Sewen. Penentuan komposisi ditentukan oleh analisis
vegetasi, penentuan struktur hutan ditentukan oleh penggunaan diagram profil
dengan plot contoh 10x60m2 yang dianalisis dengan software SeXI-FS. Penentuan
perilaku, daya jelajah harian, serta area jelajah harian orangutan rehabilitan didapat
dengan metode focal animal sampling dan area jelajah dianalisis dengan metode
Minimum Convex Polygon dengan ArcMap 10.1. Penentuan perbandingan perilaku
terhadap orangutan liar dianalisis dengan dengan uji statistik non-parametris yaitu
Uji Rang Tanda Wilcoxon (α = 5%). Selain itu, preferensi alat bantu perilaku
berpindah ditentukan dengan menandai dan mengukur diameter setiap alat bantu
(liana dan pohon) yang digunakan oleh orangutan serta dianalisis dengan indeks
preferensi Jacob’s D. Perilaku berpindah orangutan rehabilitan belum sesuai
dengan perilaku orangutan liar ditinjau dari pemakaian tiap mode lokomosi dan
ketinggian. Karakter pohon preferensi orangutan rehabilitan untuk berpindah
adalah DBH ≥ 4 cm dan liana ≥ 4 cm. Struktur hutan Pulau Juq Kehje Sewen belum
dapat menunjang perilaku berpindah orangutan rehabilitan dan diperkirakan hanya
mendukung dua individu orangutan rehabilitan atau satu individu orangutan liar.