digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Nikel (Ni) adalah salah satu unsur logam yang memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. 90% dari produksi nikel digunakan sebagai paduan (alloy) setiap tahunnya. Dua pertiga dari jumlah tersebut digunakan untuk memperkuat baja tahan karat yang terdiri atas besi, kromium, dan nikel. Selain itu, nikel juga digunakan dalam material untuk peralatan memasak, gadget, peralatan medis, kendaraan, dan pembangkit listrik. Cadangan bijih nikel laterit di dunia sekitar 72%, sedangkan pengolahannya baru mencapai 42% dari seluruh proses pengolahan nikel di dunia. Artinya, masih banyak cadangan nikel laterit yang belum diolah dan merupakan tantangan bagi para insinyur metalurgi ke depannya. Penelitian diawali dengan preparasi bijih berupa pengeringan, penggerusan, dan pengayakan. Kemudian, bijih dilakukan analisis XRD dan XRF. Batubara dilakukan analisis proksimat dan ultimat. Proses reduksidilakukan pada tanur muffle disertai variasi bahan imbuh NH4Cl dan sulfur serta penambahan CaO yang tetap. Variasi NH4Cl dilakukan pada nilai 5%; 7,5%; 10%; 12,5%; dan 15%. Sedangkan penambahan sulfur dilakukan pada nilai masing-masing 0,5%; 1%; dan 1,5%. Proses reduksi menggunakan metode isotermal gradien temperatur yang terdiri atas 3 tahap. Tahap 1 adalah isotermal pada 1200 oC selama 30 menit. Tahap 2 adalah gradien temperatur menuju 1370 oC selama 17 menit. Tahap 3 adalah isotermal pada 1370 oC selama 45 menit. Hasil reduksi berupa nugget feronikel kemudian dilakukan analisis X-Ray Mapping untuk didapatkan penampakan permukaan dari nugget, kadar dari nikel dan besi, serta persebaran unsur di permukaan nugget. Hasil reduksi berupa terak kemudian dilakukan analisis XRD untuk mendapatkan informasi mineral dominan yang terdapat di dalamnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode isotermal gradien temperatur menghasilkan nugget feronikel pada temperatur akhir 1370 oC. Penambahan bahan imbuh NH4Cl dan CaO mempengaruhi hasil reduksi yang terjadi. Dari penelitian ini dihasilkan perolehan nikel dan besi tertinggi dengan nilai masing-masing 40,1% dan 43,34% serta kadar tertinggi masing-masing adalah 10,55% dan 63,51%. Diameter nugget terbesar dihasilkan pada penambahan 15% NH4Cl yaitu sebesar 4,27 mm. Jumlah nugget rata-rata terbesar sebanyak 13 buah dihasilkan pada penambahan 7,5% NH4Cl. Persen perolehan logam tertinggi dihasilkan pada penambahan 15% NH4Cl yaitu sebesar 61%.