Geomekanika merupakan salah satu aspek yang berperan penting di dalam suatu kegiatan pemboran (drilling). Geomekanika menjadi ujung tombak keberhasilan suatu pemboran karena pengetahuan kondisi geomekanika yang dihadapi sebelum drilling dapat memprediksi persoalan kestabilan lubang bor (wellbore stabillity) yang akan di drilling serta memilih tindakan yang tepat sebagai mitigasi dalam pemboran.
Geomekanika dapat didefinisikan sebagai teori dan terapan ilmu dari perilaku batuan terhadap gaya-gaya yang bekerja dari lingkungan fisik sekitarnya. Sehingga Geomekanika dapat diaplikasikan dalam bidang drilling engineering untuk memprediksi parameter penting seperti tekanan pori (pore pressure), gradient rekah (fracture gradient), dan menjadi solusi untuk mengurangi resiko yang dihadapi dalam drilling.
Penelitian ini dilakukan pada daerah Papua yang memakan waktu sekitar 73,5 hari dan yang menyebabkan mundur dari drilling program yaitu selama 45 hari. Sumur vertikal dan merupakan tahapan eksplorasi masih sangat minim data yang menyangkut wilayah tersebut khususnya di bidang geomekanika. Sehingga mendorong untuk diangkat menjadi bahan dalam penelitian ini.
Aspek di dalam drilling yang terkait dengan wellbore instability akan menjadi sorotan khususnya di interval kedalaman yang terindikasi kuat mengalami wellbore instability. Setelah indikasinya ditemukan maka penentuan jenis wellbore instability berdasarkan indikasi tersebut dapat di tetapkan. Hasil yang ingin dicapai terkait untuk kegiatan drilling di wilayah tersebut untuk masa yang akan datang akan menjadi tujuan penelitian ini, baik itu pencegahan maupun mitigasi, desain bagi densitas mud, dalam kedudukan casing, dan hydraulic dapat menjadi pelajaran berharga untuk praktisi maupun akademisi yang berkecimpung pada bidang drilling.