digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK TESIS.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

Dewasa ini perkembangan teknologi bergerak semakin cepat. Hampir seluruh organisasi maupun enterprise berlomba-lomba untuk melakukan pemanfaatan teknologi sebagai upaya meningkatkan daya jual perusahaan. Namun dalam penerapannya dibutuhkan perhatian yang cukup besar dikarenakan penerapan TI terhitung tidak murah. Kegagalan dalam mengeola keselarasan teknologi informasi dan bisnis adalah alasan terbesar yang membuat sistem TI sering gagal. Segala sesuatu yang berhubungan dengan organisasi dapat menjadi lebih kompleks terutama dalam menyangkut peraturan, hubungan kemitraan, penggabungan dan akuisisi. Salah satu hal yang sering terlewatkan dalam perancangan arsitektur perusahaan adalah kelalain dalam melakukan antisipasi terhadap risiko dan peningkatan peluang perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Risiko dan peluang merupakan elemen yang penting dalam melakukan perancangan arsitektur perusahaan. Hal ini dikarenakan keduanya berkaitan erat dengan keberhasilan tujuan dan strategi bisnis perusahaan sehingga perusahaan mutlak mempunyai manajemen portofolio terhadap dua elemen ini. Dewasa ini, tidak banyak orang membahas pentingnya dua konsep ini untuk ditambahkan dalam mendeskripsikan rancangan arsitektur perusahaan terlebih dalam mengembangakan bahasa pemodelan arsitektur enterprise. Dalam penelitian-penelitian sebelumnya, perancangan arsitektur perusahaan hanya menggunakan kerangka yang sudah ada seperti TOGAF ataupun Zachman, namun dalam perkembangan zaman dua kerangka utama ini tetap tidak berkembang. Di awal tahun 2012, The Open Group, mengambangkan kerangka kerja pengembangan arsitektur enterprise yang disebut Archimate. Dimana archimate merupakan kerangka kerja yang sangat terbuka untuk dikembankan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kerangka archimate mengandung elemen motivasi yang sudah sangat berkembang. Elemen motivasi yang dikembangkan mencakung resource, comptenece, capability, assessment, value dll. Dari semua pengembangan yang dilakukan belum ada pengembangan risiko dan peluang sebagai salah satu aspek yang dibutuhkan dalam perancangan arsitektur perusahaan. Dalam penelitian ini, dilakukan penambahan konsep risiko dan peluang pada arsitektur perusahaan. Penambahan konsep ini dilakukan dengan melakukan analisis ontological terhadap dua konsep ini dan dilakukan menggunakan kerangka Unified Foundational Ontology (UFO). Analisis ini akan mengasilkan pengembangan metamodel risiko dan peluang pada salah satu bahasa pemodelan arsitektur perusahaan yaitu Archimate. Archimate merupakan bahasa pemodelan arsitektur perusahaan yang dikembangkan sangat fleksibel sehingga perancang arsitektur perusahaan dapat menambah konsep-konsep baru untuk memperkaya konsep pada Archimate. Kelebihan archimate adalah keterbukaan kerangka untuk dikembangakan dan mampu mengadopsi konsep baru yang relevan dengan perkembangan zaman. Dalam penelitian ini, akan dirancang model arsitektur perusahaan dengan membandingkan dua kasus nyata menggunakan konsep risiko dan peluang dan model tanpa penambahan konsep risiko dan peluang sehingga akan terlihat keuntungan dalam penggunaan kedua konsep ini dalam perancangan aristektur enterprise. Hasil dari penelitian ini adalah skema metamodel dari bahasa pemodelan arsitektur perushaan archimate dengan penambahan dua konsep baru yaitu risiko dan peluang. Penambahan konsep risiko dan peluang dilakukan dengan melakukan kostumisasi bahasa yang telah ditetapkan oleh Archimate. Selain itu, model notasi risiko dan peluang juga dihasilkan untuk melengkapi rancangan arsitektur perusahaan. Notasi ini digunakan untuk memodelkan risiko dan peluang pada setiap lapisan archimate termasuk lapisan bisnis, lapisan aplikasi dan lapisan teknologi. Penggunaan relasi antar notasi tidak mengalami perubahaan dan diimplementasikan sesuai dengan aturan archimate.