digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER - RISMAN NAGA
PUBLIC Open In Flipbook Alice Diniarti

BAB 1 - RISMAN NAGA
PUBLIC Open In Flipbook Alice Diniarti

BAB 2 - RISMAN NAGA
PUBLIC Open In Flipbook Alice Diniarti

BAB 3 - RISMAN NAGA
PUBLIC Open In Flipbook Alice Diniarti

BAB 4 - RISMAN NAGA
PUBLIC Open In Flipbook Alice Diniarti

BAB 5 - RISMAN NAGA
PUBLIC Open In Flipbook Alice Diniarti

PUSTAKA - RISMAN NAGA
PUBLIC Open In Flipbook Alice Diniarti

Tesis ini menguraikan penelitian laboratorium tentang stabilisasi soil cement yang menggunakan tanah dari Kabupaten Keerom dengan penambahan zat additif DiFA Soil Stabilizer/DiFA SS untuk mengurangi sifat-sifat negatif dari campuran soil cement yang dapat menyebabkan retak pada permukaan. Sampel tanah yang diambil dari Kampung Bate, Distrik Arso, Kabupaten Keerom menurut AASHTO diklasifikasikan sebagai A-6 dan menurut sistem USCS sebagai CL. Mineral utama yang terkandung didalamnya adalah mineral kalsit (CaCO3), dengan nilai IP=12,36%; CBR=5,08% dan UCS=3,87kg/cm2. Dengan demikian tanah ini memperlihatkan daya dukung yang rendah, namun cocok sebagai bahan stabilisasi (IP < 20%), sehingga perlu dilakukan perbaikan untuk memenuhi spesifikasi lapis pondasi bawah (subbase) yaitu berupa stabilisasi dengan semen. Kadar semen dalam campuran soil cement ini ditentukan berdasar beberapa metode dengan mempertimbangkan sifat-sifat fisik tanah, diperoleh kadar semen sebesar 9%, sedangkan kadar penambahan additif DiFA SS sebesar 1,0%; 1,5%; 2,0%; 2,5% dan 3,0%. Kajian dilakukan pada campuran soil cement tanpa additive dan dengan 5 variasi kadar additif DiFA Soil SS. Parameter yang digunakan untuk menentukan karakteristik kekuatan struktural campuran soil cement adalah nilai UCS dan CBR. Pemberian semen dalam tanah (soil cement) dapat meningkatkan nilai kekuatan struktural secara signifikan. UCS meningkat 102,02% dari 3,87 kg/cm2 menjadi 7,82 kg/cm2, sedangkan CBR sebesar 1.769% dari 5,08% menjadi 94,96% dengan hampir tanpa perubahan/susut kecil sekitar 1,77%, Namun nilai IP 11,25% masih diatas 10%, sehingga belum memenuhi spesifikasi sebagai lapis pondasi bawah, sedangkan dengan penambahan DiFA SS juga meningkatkan kinerja soil cement. Penambahan sebesar 2,5% memberikan peningkatan yang paling optimum. Nilai IP 7,24; CBR 104,32% dan UCS 15,22 kg/cm2 sudah memenuhi spesifikasi sebagai lapis pondasi bawah perkerasan jalan.