Data debit aliran mempunyai peranan penting dalam pengelolaan dan pengembangan sumberdaya air suatu DAS. Data debit aliran harus tersedia secara runtut waktu (time series) dan akurat, sehingga tidak diperkenankan ada periode kosong. Untuk mengisi periode kosong tersebut diperlukan suatu model bangkitan yang dapat melengkapi/mengisi atau memperkirakan suatu debit aliran. Dalam penelitian ini model bangkitan yang digunakan adalah model bangkitan Korelasi Spasial, model Chain Markov, model FJ. Mock, model NRECA, dan model ARIMA. Kalibrasi penentuan model representatif yang sesuai dengan seri historikal dilakukan dengan perbandingan korelasi, KAR, dan RMS dari masing-masing model. Dari simulasi model bangkitan debit yang dilakukan, korelasi terbesar ada pada model Korelasi Spasial dengan nilai r adalah 0,87 dan urutan selanjutnya adalah model F.J Mock, model NRECA, model Chain Markov dan yang terakhir adalah model ARIMA. Untuk kesalahan absolut rata-rata (KAR) yang paling kecil adalah model kontinyu dengan nilai KAR sebesar 0,0004 sedangkan untuk model lainnya berkisar antara 0,004-0,009. Untuk kalibrasi yang terakhir adalah melihat tingkat keakurasian dari masing-masing model dengan koefisien RMS. Dari kalibrasi ini model Korelasi Spasial menghasilkan debit bangkitan dengan tingkat kesalahan yang paling kecil dibandingkan model bangkitan lainnya. Model Korelasi Spasial dan model ARIMA dapat digunakan untuk mengisi, membangkitkan data debit serta dapat digunakan untuk memprakirakan debit aliran dimasa yang akan datang, sedangkan untuk model FJ. Mock, model NRECA, dan model Chain Markov hanya dapat digunakan untuk mengisi dan membangkitkan data debit.
Perpustakaan Digital ITB