Pembangunan infrastruktur dalam suatu negara dapat mempengaruhi perkembangan negara itu sendiri. Pembangunan infrastruktur dalam menunjang kegiatan perekonomian merupakan salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian di negara tersebut. Senayan Park Lifestyle Center merupakan suatu kawasan yang difungsikan sebagai pusat perbelanjaan dan rekreasi. Kawasan tersebut berlokasi di daerah Senayan tepatnya diantara Jalan Gerbang Pemuda dan jalan Gatot Subroto. Di dalam kawasan tersebut terdapat struktur gedung mall yang terdiri dari dua gedung terpisah dan basement yang menyatu yang berada di dalam tanah. Kedua gedung tersebut memiliki 4 lantai yang berfungsi sebagai mall dan lantai basement yang berfungsi sebagai area parkir.
Berdasarkan hasil desain arsitektur, desain arsitektural perlu ditinterpretasikan menjadi desain struktural yang dapat dibangun. Untuk menghasilkan desain tersebut perlu dipertimbangkan berbagai aspek aspek desain yang meliputi biaya, kekuatan, dan kemampuan layannya. Struktur harus didesain untuk menahan beban beban yang akan terjadi diantaranya adalah beban gravitasi dan beban lateral. Beban gravitasi meliputi beban mati dan beban hidup yang disesuaikan berdasarkan fungsi dari bangunan tersebut, sedangkan beban lateral yang diperhitungkan adalah beban gempa. Berdasrakan lokasi dari kawasan Senayan Park dan hasil investigasi tanah pada lokasi tersebut merupakan tergolong pada Kategori Desain Seismik D (KDS D), sehingga memiliki resiko kegempaan yang cukup tinggi. Dengan menggunakan material struktur adalah beton bertulang, maka digunakan sistem penahan gempa yang disesuaikan dengan kawasan gempa adalah Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK).
Bangunan terdiri dari dua struktur atas yang terpisah dan satu struktur bawah. Proses analisis struktur atas dan struktur bawah dipisah dengan menggunakan analisis dua tahap. Struktur atas dianalisis menggunakan analisis ragam respon spektra, sedangkan struktur bawah dianalisis menggunakan analisis statis lateral ekivalen. Berdasarkan analisis ragam respon spektra untuk struktur atas, dilakukan pengecekan skala gempa, simpangan antar lantai, efek P-Delta, dan ketidakberaturan horizontal dan ketidakberaturan vertical. Selanjutnya struktur bawah dianalisis dengan beban bebena gempa lateral ekivalen, beban lateral tanah, beban fluida, dan beban struktur. Berdasarkan analisis dua tahap beban struktur atas yang diaplikasikan pada struktur bawah harus diperbesar 1,5 kali agar struktur bawah lebih kuat dan berperilaku elastis saat terjadi gempa.
Setelah analisis struktur selanjutnya dilakukan detailing elemen struktural. Elemen struktur yang didesain diantaranya adalah pelat, balok anak, balok induk, kolom, dan hubungan balok kolom. Untuk menjamin perilaku inelastik pada elemen struktur penahan gempa, metode desain yang digunakan adalah metode desain kapasitas dan mengacu pada SNI 2847:2013.