digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

upload riana.2.pdf
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

Meningkatnya jumlah kafe membuat persaingan semakin tinggi kesibukan masyarakat yang membuat segala sesuatu terasa monoton, sehingga dibutuhkan hiburan dengan cara praktis walaupun hanya sekedar makan dan minum bersama pasangan. Hal ini mendorong para pelaku bisnis dalam menentukan strategi yang tepat antara lain dengan menciptakan kafe – kafe tematik, salah satunya dengan membuat interior yang memfasilitasi suasana romantic. Pada penelitian ini akan diujikan pengaturan warna cahaya berpendar, intensitas cahaya, dan posisi sumber cahaya. Sejauh ini telah banyak penelitian yang meneliti tentang pencahayaan redup namun masih jarang penelitian yang membahas pencahayaan dekoratif redup yang berasal dari sumber cahaya yang berpendar terhadap pengalaman romantis. Sehingga tujuan dari eksperimen ini adalah menguji variabel warna cahaya berpendar, intensitas cahaya dan posisi sumber cahaya yang diharapkan dapat mendukung pengalaman romantis pada pengunjung kafe dengan menggunakan metode Pseudo-experiment guna mendapatkan respon persepsi, emosi dan sikap dari para pengunjung kafe. Terdapat 13 macam kondisi dihadirkan dalam eksperimen ini, yang terdiri dari 3 level intensitas cahaya yaitu 1lx, 4lx dan 8lx kemudian dihadirkan 3 macam warna cahaya yaitu merah, biru dan hijau berpendar yang diletakan diatas meja maupun digantung diatas meja. Dua puluh pasang responden yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah orang-orang yang memiliki pasangan (belum menikah) dan sering berkunjung ke kafe. Karakterisitik subjek dalam penelitian ini adalah sepasang kekasih yang termasuk dalam masa dewasa awal (usia 20-30 tahun). Sebelum melakukan eksperimen utama, dilakukan eksperimen uji coba terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk dapat mengetahui sejauh mana stimulus eksperimen yang digunakan dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel. Filter cahaya yang digunakan sebagai peralatan dalam eksperimen ini adalah fiber optik dan stiker bunglon yang dapat menghasilkan cahaya yang berpendar. Data yang didapatkan melalui eksperimen berupa data numerik kemudian dianalisis dengan perhitungan One way Anova, secara umum mengungkapkan bahwa kecenderungan terhadap intensitas cahaya berpendar yang redup hingga redup sekali berpengaruh terhadap pengalaman romantis, jarak sumber cahaya terhadap mata responden dan warna cahaya berpendar ikut mempengaruhi. Kondisi warna cahaya berpendar merah dengan intensitas cahaya terendah yaitu 1lx dan posisi sumber cahaya yang diletakan menggantung diatas meja merupakan kondisi yang paling mendukung pengalaman romantis dibandingkan kondisi lainnya. Berdasarkan salah satu hasil analisis dapat disimpulkan bahwa semakin rendah intensitas pada cahaya berpendar berwarna merah maka dapat semakin membuat emosi para pengunjung menjadi semakin senang, bersemangat dan terpikat. Semakin rendah intensitas cahaya berpendar warna merah semakin menghasilkan respon persepsi pengunjung berpasangan menjadi lebih hangat, intim dan bergairah. Sedangkan pada respon sikap Respon sikap memiliki hasil yang hampir sama pada semua kondisi, sehingga tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Kecenderungan cahaya yang bersifat hangat sudah mulai menunjukan dampak positif meskipun pada level intensitas yang sangat redup. Kesimpulan dapat dibuktikan oleh nilai yang memiliki rata-rata paling tinggi pada kondisi tersebut.