Pendidikan kewirausahaan dibuat untuk menciptakan wirausaha. Namun besaran persentase lulusan MBA jurusan kewirausahaan berada di bawah sepuluh persen. Rendahnya persentase ini mengindikasikan adanya kesenjangan terhadap pendidikan kewirausahaan dari perspektif mahasiswa dan universitas. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) memahami faktor-factor yang menghalangi mahasiswa MBA jurusan kewirausahaan untuk menjadi pengusaha setelah lulus dari perkuliahan, (2) mendapatkan pemahaman secara menyeluruh mengenai program kewirausahaan dari sudut pandang mahasiswa, (3) mengidentifikasi kesenjangan antara perspektif mahasiswa dan pengajar mengenai program kewirausahaan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara dan FGD. Penelitian ini menemukan bahwa faktor ekonomi, resiko keuangan, dan pengembangan diri menghalangi mahasiswa untuk memilih berkarir sebagai wirausaha. Mahasiswa memahami bahwa pendidikan kewirausahaan harus dapat memfasilitasi relevansi dan penerapan pengetahuan kewirausahaan yang diberikan dengan intensitas yang tinggi, pengalaman business sesungguhnya, keterlibatan praktisi, dukungan pada level individu dan pengembangan usaha. Penelitian ini juga menemukan kesenjangan yang cukup signifikan terhadap relevance dan penerapan pengetahuan yang, berdasarkan mahasiswa, belum dipenuhi oleh SBM ITB Kampus Jakarta. Berdasarkan temuan yang ada, penelitian ini merekomendasikan SBM ITB Kampus Jakarta untuk mengimplementasikan program magang yang terfokus pada kewirausahaan dan program pelatihan kewirausahaan untuk fasilitator untuk memperkuat program kewirausahaan yang diberikan, dalam rangka meningkatkan persentase lulusan yang menjadi wirausaha.