2018 TA PP NURUL ALIEFYA T1 pdf
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Bangunan yang ada pada dasarnya harus lebih memperhatikan aksesibilitas penyandang cacat.
Seperti yang kita tahu bahwa difabel memiliki begitu banyak kebutuhan baik dalam hal
lingkungan maupun yang berhubungan dengan instrumen pada sebuah bangunan. Sudah
sepatutnyalah arsitek dan para desainer yang berperan pentinf dalam menyelesaikan masalah
mereka terutama tentang cara-cara untuk masalah way finding pada fasilitas publik, sign
system, bahkan harus mampu menangani masalah psikis mereka ketika berada dilingkungan
asing yang juga berhubungan langsung dengan masyarakat luas. Tetapi kebanyakan perhatian
para arsitek dan desainer di Indonesia, pada spesifikasi dan pemenuhan kebutuhan para
disabilitas dalam desain mereka itu sangat amat buruk, terutama di area publik dimana para
difabel akan merasakan kurangnya percaya diri dan susah untuk menemukan arah yang mereka
inginkan. Selama ini, arsitek dan desainer memberikan kesan seakan-akan desain yang mereka
buat untuk para difabel hanyalah sebuah formalitas yang harus dikerjakan untuk kepentingan
proyek mereka masing-masing, dan jika kita terus membiarkan hal seperti ini terjadi, ini bisa
membuat budaya desain Indonesia yang buruk.
Di Indonesia sekarang, ada begitu banyak jenis difabel yang tersebar disetiap daerah. Salah
satunya ada tunanetra, autis, tunarungu dan difabel lainnya. Kebutuhan tunanetra jelas berbeda
dengan tunarungu atau bahkan tunadaksa. Dengan tulisan ini, desainer dapat membenarkan
semua kesalahan desain mereka dan merumuskan desain yang lebih baik untuk masing-masing
disabilitas. Terutama dalam beberapa desain area publik. Mereka harus tahu bahwa mereka
perlu mencapai standar yang maksimal dalam setiap desain yang mereka buat.